Ini Bahaya Praktik Ilegal Penjualan Darah, Serta 5 Negara yang Pernah Memiliki Catatan Hitam
Ini Bahaya Praktik Ilegal Penjualan Darah, Serta 5 Negara Yang Pernah Memiliki Catatan Hitam--Pixabay
KORANRB.ID – Donor darah merupakan kegiatan sukarela yang memiliki peran vital dalam menyelamatkan nyawa.
Di saat banyak orang membutuhkan transfusi darah setiap hari, donor darah menjadi sebuah tindakan kemanusiaan yang luar biasa.
Maka dari itu selain bermanfaat bagi diri sendiri donor darah sejatinya juga dapat membantu menyelamatkan kesehatan bahkan nyawa seseorang.
Sebab darah yang dihasilkan dari donor darah seharusnya dapat menjadi sumber utama untuk memenuhi kebutuhan darah bagi pasien dalam berbagai kondisi medis, seperti kecelakaan, operasi besar, serta kondisi medis kronis seperti thalasemia dan kanker.
BACA JUGA:Ini 7 Kota Besar Terbersih di Indonesia, Cek Kota Anda
BACA JUGA:Ini 3 Varietas Padi Unggul yang Cocok Ditanam di Lahan Kering
Namun tetap saja keberadaan stok darah yang mencukupi sangat krusial dalam situasi darurat menjadi sesuatu yang langkah sehingga banyak dari keluarga pasien tetap mencari kesana kemari.
Di beberapa negara bahkan memang tersedia pasar gelap penjualan darah yang secara sembunyi-sembunyi darah diperjual belikan untuk mencari keuntunga disaat kondisi mendesak.
Pasar gelap darah ini sebuah realitas yang selalu menuai kontroversial dalam masyarakat modern diberbagai negara. Penjualan darah yang merujuk kepada praktik ilegal di mana individu atau kelompok menjual darah, hal ini terjadi karena lemahnya pengawasan.
Tidak jarang pula sering kali tanpa pengawasan medis atau regulasi yang memadai. Sehingga darah yang dijual kepada pihak-pihak yang membutuhkan tanpa melalui prosedur resmi dan tanpa memenuhi standar keamanan dan kesehatan yang ditetapkan.
BACA JUGA:Ini 3 Varietas Padi Unggul yang Cocok Ditanam di Lahan Kering
BACA JUGA:Ini 7 Kota Besar Terbersih di Indonesia, Mungkin Salah Satunya Kota Tempat Tinggal Anda
Beberapa faktor yang mendorong terjadinya pasar gelap penjualan darah mulai dari, ketidak terjangkauan sistem donor darah resmi, di beberapa negara.
Sehingga akses terhadap donor darah resmi bisa sulit atau mahal bagi mereka yang membutuhkan. Hal tersebut juga tidak menutup kemungkinan terjadi di negara yang memiliki lembaga resmi.