Ini Alasan Mengapa ‘Terlalu Baik’ Itu Bisa Menyengsarakan Diri Sendiri

(Ilustrasi) KEBAIKKAN: Kerja sama saat panjat pinang, rela diinjak asalkan teman bisa naik ke puncak mendapat hadiah.--Foto: Arie Wijaya.Koranrb.Id

KORANRB.ID - Bersikap baik adalah salah satu nilai universal yang dihargai oleh masyarakat di seluruh dunia. 

Kebaikan sering kali dihubungkan dengan moralitas, empati, dan keinginan untuk membantu sesama. Namun, seperti halnya segala sesuatu dalam hidup, kebaikan pun perlu memiliki batasan. 

Konsep “secukupnya” dalam bersikap baik merupakan hal yang sangat penting untuk dipahami agar kita bisa menjaga keseimbangan antara kepedulian terhadap orang lain dan menjaga kesehatan mental serta fisik kita sendiri.

BACA JUGA:Bisa Berputar hingga 180 Derajat! Berikut 5 Fakta Unik Binturung

BACA JUGA:Punya Ingatan Kuat! Berikut 7 Fakta Unik Mangabey Hitam, Monyet yang Pandai Berenang

1. Mengatakan "Ya" pada Segala Hal: Ketika Kebaikan Berubah Menjadi Beban

Orang yang terlalu baik cenderung sulit untuk mengatakan "tidak." Mereka khawatir bahwa dengan menolak permintaan orang lain, mereka akan dianggap tidak peduli atau tidak ramah. 

Akibatnya, mereka sering kali menerima permintaan yang sebenarnya tidak ingin mereka penuhi atau yang bertentangan dengan kepentingan mereka sendiri. 

Ini bisa menjadi masalah besar karena dengan selalu mengatakan "ya," mereka mungkin berakhir dengan banyak tanggung jawab yang tidak sanggup mereka emban.

Mengatakan "ya" pada segala hal juga bisa membuat seseorang kehilangan fokus pada tujuan dan prioritas pribadi. Misalnya, jika seseorang selalu mengatakan "ya" pada setiap permintaan bantuan dari rekan kerja, mereka mungkin tidak memiliki cukup waktu untuk menyelesaikan tugas mereka sendiri. 

Dalam jangka panjang, ini bisa merusak kinerja mereka dan menyebabkan stres yang berlebihan.

2. Terlalu Baik Hingga Dimanfaatkan Orang Lain

Kebaikan tanpa batas bisa membuat seseorang menjadi sasaran empuk bagi mereka yang ingin memanfaatkan orang lain. 

Orang yang terlalu baik sering kali dianggap sebagai individu yang lemah atau mudah dikendalikan. Mereka mungkin mendapatkan banyak permintaan bantuan, tetapi sayangnya, tidak semua permintaan tersebut tulus. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan