20 Tahun Jalan Tak Kunjung Diperbaiki, Harga TBS Tak Merata
ist/rb SULIT: Salah satu akses jalan di Desa Talang Beringin masih berupa tanah dan sempit. --
SELUMA, KORANRB.ID - Terhitung sejak dibangun tahun 2003 lalu, hingga saat ini jalan yang menjadi akses utama ke Desa Talang Beringin Kecamatan Seluma Utara tidak kunjung diperbaiki.
Padahal jalan yang biasa dilalui kendaraan ronda empat tersebut sangat berpengaruh terhadap kemudahan akses warga dalam berlalu lintas dan mengangkut hasil kebun mereka.
Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Talang Beringin, Musri mengatakan terakhir kali jalan tersebut diperhatikan saat kepemimpinan Bupati Seluma Murman Effendi. Saat itu jalan sudah lapis penetrasi (Lapen), namun tidak sepenuhnya sampai ke Desa Talang Beringin.
BACA JUGA: Penerapan Pelajaran Aksara Ulu Tunggu Payung Hukum
"Setelah era Pak Murman, hingga saat ini tidak ada perbaikan lagi, sudah 20 tahun,’’ keluhnya.
Mirisnya lagi, saat memasuki musim hujan, kendaraan roda dua muapun roda empat akan sangat sulit keluar masuk Desa Talang Beringin. Kondisi badan jalan berupa tanah tanpa koral apalagi aspal.
Tidak hanya akses transportasi darat sulit, Desa Beringin juga termasuk area blankspot. Artinya, jaringan internet maupun telepon seluler sangat sulit menembus desa ini. Terutama sedang turun hujan.
BACA JUGA: Jaksa Periksa Mantan Sekda Seluma, Dalami Kerugian Tukar Guling Lahan
‘’Musim hujan, jalan dipenuhi oleh tanah, semakin sulit dilintasi. Juga sulit mau menghubungi sanak dan kerabat menggunakan telepon seluler atau smart phone karena termasuk area blankspot,’’ ungkap Musri.
Pemerintah Desa Talang Beringin bersama BPD sudah berkali kali mengusulkan perbaikan jalan. Hampir setiap tahun anggaran.
Usulan tak hanya disampaikan melalui Musrenbangcam, bersurat langsung, hingga menemui DPRD, hingga saat ini belum juga ditanggapi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seluma. "Selain usulan jalan, kami juga sudah mengusulkan rehab jembatan, tak satu pun ada tanggapan,’’ sesal Musri.
Buruknya infrastruktur ke Desa Talang Beringin juga berdampak pada perekonomian masyarakat setempat yang mayoritas petani kelapa sawit.
Harga jual tandan buah segar (TBS) kelapa sawit ditingkat petani murah, sementara harga BBM dan kebutuhan bahan pokok (Bakok) lainnya menjadi mahal.
Salah satu petani sawit, Julian mengatakan seluruh bahan pokok yang masuk ke desanya jauh lebih mahal dibandingkan desa lainnya yang akses jalannya baik. Kondisi terbalik, harga TBS di desa juga murah karena pengepul atau toke sawit tidak berani membeli buah dengan harga yang sama seperti di luar desa.
BACA JUGA: APBD Seluma Ketok Palu, Defisit Rp 37 Miliar
"TBS di sini perkilonya 1600 rupiah. Daerah lain sudah 2000. Begitupun BBM eceran, jika didaerah lainnya, pertalite Rp 12 ribu, di desa kami Rp 14 ribu perliter,’’ sampainya.
Oleh karena itu besar harapan warga Desa Talang Beringin mendapat perhatian Pemkab maupun DPRD Seluma. Terketuk hatinya untuk memperhatikan infrastruktur di Desa Talang Beringin.
Program 1000 jalan mulus yang didengungkan Bupati Seluma hingga saat ini belum mencapai Desa Talang Beringin. "Tidak banyak permintaan kami, sesuai janji yang telah diucapkan para petinggi di masa kampanye lalu. Kami hanya ingin program 1000 jalan mulus juga dirasakan desa kami juga,’’ pungkasnya.(zzz)