Ekonomi Meningkat, 4.783 KPM BPNT dan PKH Dicoret

BANSOS: Warga saat menerima penyaluran bantuan sosial di BU. SHANDY/RB --

KORANRB.ID – Sepanjang 2023 lalu, sebanyak 4.783 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Bengkulu Utara (BU) dicoret. 

Ini berdasarkan hasil verifikasi yang dilakukan oleh pekerja sosial bersama dengan pemerintah desa  sekaligus pemasangan rumah tanda penerima program bantuan sosial sepanjang tahun lalu. 

BACA JUGA:Pencairan DD 2024 Wajib Bawa Bukti Pajak

KPM yang dicoret tersebut masing-masing 2.361 KPM penerima PKH dan 2.422 KPM penerima BPNT yang saat ini sudah dikeluarkan dari Data Terpadu Kementerian Sosial (DTKS). 

Kepala Dinas Sosial Agus Sudrajad, SKM menerangkan jika mayoritas pencoretan dilakukan atas kesadaran mandiri masyarakat, terutama dalam masa pemasangan tanda merek rumah penerima bansos. 

BACA JUGA:Pemkab Bu Siapkan Sanksi untuk Desa yang Minim Setor PBB

Mereka yang dicoret tersebut memang sudah tidak memenuhi syarat lagi lantaran kondisi ekonominya sudah jauh meningkat. 

“Sehingga diajukan pencoretan ke Kementerian Sosial dan tahun 2023, karena memang kondisi ekonominya sudah jauh meningkat,” terangnya.

Saat ini tercatat ada 13.409 KPM yang terdaftar sebagai penerima PKH, sedangkan untuk BPNT sebanyak 30.258 KPM.

BACA JUGA:Pekan Ini, 20 Desa di Bengkulu Utara Dipimpin Penjabat Kades

“Dari jumlah KPM penerima program BPNT maupun PKH tersebut, totalnya ada 173.898 jiwa penerima program bantuan sosial tersebut,” terangnya.

Ia menerangkan jika pertengahan 2023 lalu juga ada tambahan bantuan sosial berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT) dampak El Nino yang juga diterima KPM penerima bansos tersebut.

BACA JUGA:Tiga Polisi Dipecat, Kasus Asusila Anak Meningkat di Bengkulu Utara

Hanya saja memang sejauh ini belum ada kepastian apakah program BLT EL Nino tersebut akan dilanjutkan di 2024 tahun ini atau tidak. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan