Sawah Kemumu Belum Bisa Ditanami Padi, Harga Beras Tetap Mahal
Foto: Shandy/Rakyat Bengkulu. IRIGASI DITUTUP: Petani beralih menanam jagung di lahan persawahan sambil menunggu irigasi kembali dibuka.--
ARGA MAKMUR, KORANRB.ID – Harga beras di Provinsi Bengkulu, khususnya beras lokal hingga 4 bulan ke depan diperkirakan tetap mahal. Pasalnya, hingga saat ini 300 hektare lebih areal persawahan Kemumu yang meliputi Kelurahan Kemumu, Desa Tebing Kaning dan Desa Tanjung Raman Kecamatan Arga Makmur Bengkulu Utara belum juga bisa ditanami padi.
Padahal Bengkulu Utara merupakan salah satu lumbung beras di Provinsi Bengkulu. Penyebab areal persawahan belum bisa ditanami padi karena jaringan irigasi Induk Kemumu masih ditutup. Baru tuntas dilakukan perbaikan saat musim kemarau lalu, saat ini masih tahap pemeliharaan.
BACA JUGA: 4.126 Warga BU Kelola Rp 313 Miliar Dana KUR, Lebih Sedikit Dibanding Usaha Kecil
Padahal pemerintah pusat saat ini tengah mendorong petani untuk segera menggarap lahan persawahan pascafenomena El Nino yang menyebabkan kekeringan. Bahkan Pemkab Bengkulu Utara (BU) juga membagikan bantuan bibit hingga alsintan bagi petani dengan tujuan meringankan beban petani untuk memulai musim tanam tahun ini.
Namun demikian petani di Kemumu dan sekitarnya belum berani turun tanam padi, lantaran belum ada jaminan ketersediaan air untuk mengairi sawah. Sekalipun saat ini telah kerap turun hujan.
Agar lahan persawahan tetap bisa menghasilkan, petani di Kemumu menganti komoditi tanaman padi dengan jagung yang bisa mengandalkan air dari hujan. Namun tak sedikit lahan persawahan dibiarkan terlantar, menunggu irigasi kembali dibuka.
Salah satu petani areal persawahan Kemumu, Kolyubi menyampaikan harapan petani irigasi bisa sesegera mungkin dibuka. Sehingga sawah masyarakat bisa dialiri air dari irigasi Induk Kemumu.
‘’Kalaupun saat ini warga menanam jagung karena tak kunjung ada kepastian kapan aliran irigasi tersebut dibuka. Sementara petani tetap harus mendapatkan penghasilan, maka kami memanfaatkan lahan persawahan dengan menanam jagung,” sebutnya.
BACA JUGA: Ancaman Inflasi, Bulog Siap Stok 1.000 Ton Beras Untuk Stabilkan Harga Pangan
Dia juga meminta pemerintah berkoordinasi dengan petani jika akan membuka kembali irigasi karena banyaknya lahan yang telah ditanami jagung. Sehingga ada waktu yang cukup bagi petani untuk persiapan menutup lahan atau memanen tanaman jagung miliknya. “Karena petani jagung juga sudah siap melakukan penanaman padi. Namun kami minta dikoordinasi jika irigasi kembali dibuka,” ujarnya.
Sementara itu Sekda Bengkulu Utara Fitriansyah, S.STP, M.Si menerangkan kalau perbaikan irigasi Induk Kemumu merupakan tanggung jawab Pemprov Bengkulu dan Kementerian PUPR.
“Namun dengan kondisi saat ini, kita akan berkoordinasi agar irigasi bisa segera dibuka, dengan catatan tidak merugikan petani yang saat ini sudah menanam sawahnya dengan jagung,” ujarnya.
Pemkab BU, sebut Sekda sejak akhir Desember 2023 mendorong petani segera memanfaatkan lahan pertanian. Apalagi kemarau telah berlalu, hujan telah sering turun.
“Kalau petani kembali menanam padi maka harga pangan, khususnya beras bisa kembali stabil. Stok pangan daerah ini kan juga memengaruh stok pangan nasional. Bila stok tak bertambah, tentu harga pangan naik,” pungkas Sekda. (qia)