KORANRB.ID - Industri kuliner mulai menemui titik terang.
Setelah mencatat kinerja tak memuaskan di awal tahun, pelaku usaha mulai melihat lonjakan saat libur Lebaran.
Harapannya, momentum tersebut bisa berlanjut hingga akhir tahun.
Kepala Bidang Program dan Event Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (Apkrindo) Jatim, Andre Sunyoto mengatakan, kinerja kafe dan restoran selama dua bulan pertama tahun ini memang di bawah ekspektasi.
Misalnya, momen pada Februari yakni, Tahun Baru Imlek dan Valentine.
BACA JUGA:Evaluasi Lebaran: 897 Perusahaan Tak Bayar THR, Angka Kecelakaan Turun
’’Harapannya tinggi tapi, lonjakannya tidak signifikan,’’ tuturnya baru-baru ini.
Dia mengatakan, memang ada beberapa faktor yang membuat sebagian besar masyarakat menahan pengeluaran.
Salah satunya, pesta demokrasi sehingga membuat banyak yang menunda kegiatan non politik.
Apalagi, ekonomi global yang lesu membuat makin ragu untuk berpelesir.
Buntut dari faktor-faktor itu pun masih terasa pada hari-hari awal puasa.
BACA JUGA: Harga Emas Perhiasan Naik, Pergramnya Capai Jutaan Rupiah
Namun, hal tersebut berubah menjelang Lebaran.
’’Kalau sekarang lonjakan yang kami alami sampai 40 persen,’’ujarnya.
Dia berharap lonjakan libur Lebaran bakal menjadi pertanda terkait gairah belanja yang kembali normal.