BACA JUGA:Relaksasi Kebijakan Larangan dan Pembatasan Suku Cadang Industri Bengkel Pesawat
Upacara adat di Kerinci dapat di kelompokkan menjadi tiga bagian yaitu, upacara adat titian teras bertangga batu, upacara adat cupak gantang kerja kerapat, upacara adat tumbuh-tumbuh roman-roman.
Upacara kenduri sko memiliki arti penting bagi masyarakat kerinci. Upacara ini merupakan upacara puncak kebudayaan masyarakat Kerinci.
BACA JUGA:BI Masih Tahan Suku Bunga Acuan, Beri Sinyal BI Rate Turun Semester II
Garis keturunan suku Kerinci secara matriliniel, yaitu garis keturunan menurut keluarga ibu, disini seorang suami harus taat kepada saudara laki-laki dari istrinya.
Pernikahan dalam masyarakat Kerinci dilaksanakan menurut adat-istiadat yang disesuaikan dengan ajaran agama Islam.
BACA JUGA:Wow! Ini 9 Suku Tertua di Indonesia, Ada yang Berusia 1 Juta Tahun
Didalam bermasyarakat, suku Kerinci tetap menjaga hubungan secara kekeluargaan serta gotong royong, dimana jiwa sosial di suku ini masih tinggi.
Dalam hubungan kemasyarakatan di Kerinci, perbedaan kelas tidak begitu menyolok, dimana strata sosial masyarakat Kerinci hanya berlaku dalam kesatuan dusun atau antar dusun pecahan dari dusun induk.
BACA JUGA:Mitos keberadaan Suku Gaib di Indonesia, Benarkah Manusia Bisa Menikahi Orang Bunian?
Segala sesuatu yang menyangkut tentang permasalahan, dalam pemecahannya disesuaikan menurut hukum adat yang berlaku.
Berdasarkan catatan sejarah terawal yang menyebutkan nama Kerinci bersumber dari Kitab Undang-Undang Tanjung Tanah sekitar yang ditulis sekitar abad ke-14 M (Masehi).
BACA JUGA:Menilik Keberadaan Suku Muyu di Papua, Mempunyai kekuatan Supranatural
Dimana dalam kitab tersebut Kerinci dinamakan sebagai Bhumi Kurinci.
Adapun Bahasa Kerinci termasuk ke dalam rumpun bahasa Austronesia, Melayu Polinesia Barat, satu keluarga dengan bahasa Melayu & Minangkabau.
Dalam bahasa Kerinci ditemukan bahasa Austronesia yang merupakan jejak rumpun bahasa Austroasiatik.