"Tragedi Mudzalifah itu, tidak boleh terulang di tahun ini," katanya.
Apalagi prosesi mabit atau bermalam di Muzdalifah merupakan rangkaian puncak haji yang semestinya mendapatkan perhatian khusus.
BACA JUGA:Bidik Keterlibatan Pihak Lain Korupsi Asrama Haji, Kasidik: Masih Kita Telaah
BACA JUGA:Antrean 20 Tahun, Bupati Mian Berharap Ada Penambahan Kuota Calon Jemaah Haji Bengkulu Utara
Mustolih mengatakan, area Muzdalifah pada tahun ini mesti mendapatkan perhatian khusus dari penyelenggara.
Khususnya dari aspek akses kendaraan jemaah.
Mustolih mengatakan secara umum penyelenggaraan ibadah haji 2023 yang semula berjalan baik dan lancar.
"Tapi tiba-tiba saja ambyar, penuh jeritan dan tangis karena menjadi tragedi Mudzalifah itu," katanya.
BACA JUGA:Persiapan Haji 2024, X-Ray Dual View Terpasang di Asrama Haji Bengkulu
BACA JUGA:4 Poin Penting SE Kemenag Soal Haji, Sambutan Maksimal 30 Menit, Paling Banyak 2 Orang
Sampai kemudian Menag Yaqut Cholil Qoumas marah-marah terhadap Masyariq atau perusahaan pelayanan masa masyair.
Ribuan jemaah yang berada di Mudzalifah harusnya dijemput sesuai jam yang sudah ditetapkan.
Jemaah ini sebelumnya bergerak dari Arafah untuk melakukan wukuf.
Seharusnya jemaah segera dijemput bus lalu bergerak ke Mina untuk persiapan lempar jumrah.
BACA JUGA:Jelang Terbang ke Arab Saudi 12 Mei, 75.572 Visa Jemaah Haji Sudah Terbit