Selain itu Nasrullah juga meminta para pemimpin maktab untuk memahami latar belakang jemaah haji Indonesia.
Latar belakang itu mencakup kultur, budaya, pendidikan, termasuk usia dan profesi.
Tahun ini, jemaah haji Indonesia terbagi dalam 73 maktab.
Maktab adalah pihak ketiga yang diberi amanah Masyariq untuk memberikan layanan kepada jemaah haji.
"Jemaah haji Indonesia sangat beragam. Dari sisi pendidikan ada yang hanya lulusan sekolah dasar, ada juga yang guru besar," katanya.
Begitupun terkait kultur atau budaya, jemaah juga berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Menurut dia, dengan memahami keragaman itu sangat penting. Supaya proses pelayanan yang diberikan juga bisa memperhatikan keragaman tersebut.
Hari Pertama Terbangkan 22 Kloter Menuju Madinah
Kementerian Agama (Kemenag) sudah menetapkan dan mengumumkan jadwal penerbangan haji.
Untuk hari pertama, total ada 22 kloter yang diterbangkan. Sementara itu petugas dari masyariq di Arab Saudi di kumpulkan, untuk mitigasi potensi gangguan saat masa masyair.
Flight perdana bakal dilakoni 393 jemaah haji yang tergabung dalam Kloter CGK-01.
Kloter ini dijadwalkan masuk ke asrama haji Pondok Gede Jakarta pada Sabtu 11 Mei pukul 7.00 WIB.
Kemudian mereka diterbangkan menuju Madinah pada Minggu (12/5) pukul 01.00 WIB menggunakan maskapai Garuda Indonesia.
Rombongan ini dijadwalkan mendarat di Madinah pada 12 Mei pukul 7.00 waktu setempat.
Terdapat perbedaan waktu 4 jam, antara Jakarta dengan Madinah. Penerbangan yang kedua dari embarkasi Solo (SOC) pada 12 Mei pukul 2.00 WIB dan dijadwalkan tiba di Madinah pada hari yang sama pukul 10.25 waktu setempat. Rombongan ini terdiri dari 355 jemah dan lima orang petugas kloter.
Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kemenag Saiful Mujab menuturkan, proses pembagian kloter dan penyusunan jadwal penerbangan sudah selesai disusun.