KORANRB.ID - Ketua Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu, Dempo Xler, S.IP, M.AP mengatakan mengawal prioritas pembangunan Provinsi Bengkulu.
Program prioritas digalakan Pemerintah Provinsi Bengkulu tersebut menjadi pondasi yang kuat dalam rencana pembangunan Provinsi Bengkulu ke depan.
Dempo juga mengapresiasi prioritas pembangunan digalakan Pemerintah Provinsi Bengkulu.
Adapun 5 prioritas dalam pembangunan Pemprov Bengkulu yakni percepatan pengentasan kemiskinan, peningkatan kualitas SDM berdaya saing, pengembangan infrastruktur berkelanjutan, penguatan ketahanan dan transformasi ekonomi, inovasi, tata kelola pemerintah dan pengembangan pariwisata yang integratif, kompetitif, dan ekonomi kreatif.
Dempo juga mengapresisasi kepemimpinan Gubernur Prof. Dr. H. Rohidin Mersyah, MMA beserta jajaran Pemerintah Provinsi Bengkulu. Baik kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), hingga seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov Bengkulu.
BACA JUGA:Ini Alasan Petugas Parkir Masih Beroperasi di Alfamart Kota Bengkulu
Menurut Dempo cukup banyak keberhasilan Pemprov Bengkulu selama kepemimpinan Gubernur Rohidin Mersyah. Diantaranya saja ekonomi Provinsi Bengkulu tumbuh sebesar 4,26 persen, tingkat kemiskinan Provinsi Bengkulu terus menurun menjadi 14, 04 persen.
Apalagi penurunan tersebut menempatkan Provinsi Bengkulu menjadi Provinsi terbaik dengan penurunan angka kemiskinan nomor dua di Pulau Sumatera dan urutan delapan di angka nasional.
Keberhasilan lainnya tingkat pengangguran Provinsi Bengkulu juga turun sebesar 0.17 menjadi 3,42 persen pada tahun 2023 dari sebelumnya 3, 59 persen. Secara nasional tingkat pengangguran terbuka Provinsi Bengkulu adalah terendah ke sembilan dan IPM Provinsi Bengkulu 74,30 persen.
Dia mendukung Gubernur Rohidin pada sektor infrastruktur fokus pembangunan Provinsi Bengkulu tahun 2025 menitikberatkan pada penguatan perekonomian daerah.
BACA JUGA:Dewan Provinsi Minta PPDB SMA/SMK Lebih Transparan
BACA JUGA:Kuliah Gratis Perangkat Desa 2024 di Bengkulu Tersedia 100 Kuota, Cek Syaratnya!
Diantaranya dengan menjadikan Pelabuhan Pulau Baai sebagai kawasan industri yang kedepannya akan dipersiapkan sebagai kunci pintu logistik Kawasan Sumatera bagian Selatan berhadapan dengan Samudera Hindia.
Kemudian terkait dengan pembangunan kawasan strategis pulau terluar yaitu Pulau Enggano dan peningkatan jalan Trans Enggano sepanjang 32,8 KM, 7 jembatan serta infrastuktur pendukung seperti pengembangan Bandara dan pelabuhan.