KORANRB.ID - Kerusakan jalan memang menjadi salah satu masalah di Indonesia yang seringkali terjadi terutama di jalan-jalan dengan volume lalu lintas yang padat.
Jalan rusak akan menghambat kegiatan ekonomi, bahkan bisa menjadi pemicu terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Berikut ini jenis-jenis kerusakan jalan aspal, penyebab dan solusinya.
1. Retak Lelah.
Jenis kerusakan jalan aspal yang berupa retak lelah dan deformasi di hampir semua lapisan jalan ini terutama bisa ditemui di jalan-jalan antar provinsi.
BACA JUGA:Mengunyah Permen Karet Ternyata Memiliki Banyak Manfaat Loh! Salah Satunya Bisa Mengurangi Stres
Penyebabnya tak lain banyaknya kendaraan berat yang lalu lalang seperti bus dan truk.
Beban kendaraan yang berat mengakibatkan di setiap lapisan perkerasan terjadi regangan dan tegangan.
Beban kendaraan yang terus melintas pada akhirnya membuat munculnya retak lelah serta deformasi.
2. Retak
Ada berbagai jenis retak yang bisa terjadi pada jalan perkerasan aspal, antara lain retak kulit buaya, retak pinggir, retak sambungan bahu, retak refleksi, retak susut, dan retak slip.
BACA JUGA:Gladiator: Kisah Penuh Keberanian dan Perjuangan
Salah satu faktor terbesar penyebab retak tersebut adalah buruknya sistem drainase jalan.
3.Perubahan Bentuk.
Perubahan bentuk jalan aspal terjadi karena tanah dasar yang lemah dan pemadatan yang kurang optimal di lapisan pondasi.
Kerusakan jalan aspal berupa perubahan bentuk ini tidak cukup diperbaiki hanya dengan melakukan penambalan saja.
Perbaikan harus dilakukan secara menyeluruh.
4.Permukaan Jalan Licin.
Kerusakan seperti ini bisa terjadi, disaat temperatur jalan naik, karena paparan sinar matahi yang berlebihan.
BACA JUGA: 8 Perabot Rumah Tangga Antik ini Bikin Ingat Masa Lalu
Sehingga, membuat aspal menjadi lunak dan lici. Hal ini biasanya terjadi, karena pada saat pengaspalan menggunakan kadar aspal tinggi pada campuran aspal, bisa juga disebabkan karen pemakaian aspal yang terlalu banyak pada tahapan prime coat.
5. Lubang-lubang.
Kerusakan berupa lubang ini sangat banyak terjadi. Biasanya hal ini terjadi, karena ada jalan yang retak namun tidak segera diperbaiki. Akhirnya retakan itu meluas hingga membentuk lubang-lubang besar.
6. Pengausan.
Pengausan biasanya ditandai dengan permukaan jalan aspal yang menjadi licin.
Pengausan terjadi karenakan penggunaan agregat yang tidak tahan aus terhadap roda-roda kendaraan atau agregat yang tidak berbentuk cubical, misalnya agregat berbentuk bulat dan licin.
BACA JUGA:Kenali 7 Syarat Wajib Haji, Siapa Tahu Kamu Diberi Kesempatan untuk Berangkat ke Tanah Suci
7. Stripping
Kerusakan stripping atau pengelupasan lapisan. Hal ini bisa terjadi, karena kurangnya ikatan antara lapisan bawah jalan dan lapisan permukaan, atau lapisan permukaan yang terlampau tipis.
Itulah jenis-jenis kerusakan jalan yang sering terjadi. Setiap jenis kerusakan yang terjadi di jalan-jalan perkerasan aspal perlu diobservasi terlebih dahulu sebelum dilakukan langkah-langkah perbaikan agar perbaikan yang dilakukan bisa benar-benar sesuai dengan kerusakan yang terjadi. (*)