Stereotip ini dapat mempengaruhi keputusan perekrutan, meskipun tidak selalu akurat.
7. Masalah Mental dan Kesejahteraan
Generasi Z dikenal lebih terbuka terhadap isu kesehatan mental dan kesejahteraan.
BACA JUGA:Mengapa Anak Baru Lahir Harus Diazani? Simak Keutamaannya
Tekanan untuk berhasil dan persaingan ketat dapat mempengaruhi kesehatan mental mereka, yang pada gilirannya mempengaruhi kinerja dan kesiapan mereka untuk dunia kerja.
8. Tuntutan Kerja yang Fleksibel
Generasi Z cenderung mencari pekerjaan dengan fleksibilitas yang tinggi, termasuk opsi kerja jarak jauh dan jam kerja yang fleksibel.
Namun, tidak semua perusahaan siap atau bersedia menyediakan fleksibilitas semacam ini, yang dapat membatasi peluang bagi Generasi Z.
9. Kebijakan Perusahaan dan Kesempatan Magang
BACA JUGA:Hukum Membeli Mahar dari Uang Pinjaman, Ini Penjelasannya
Beberapa perusahaan memiliki kebijakan yang membatasi jumlah magang atau pekerjaan entry-level yang mereka tawarkan.
Ini bisa menjadi penghalang besar bagi Generasi Z yang sedang mencari kesempatan untuk memulai karir mereka.
10. Kurangnya Jaringan Profesional
Jaringan profesional yang kuat sering kali menjadi kunci untuk mendapatkan pekerjaan.
Generasi Z mungkin belum memiliki jaringan yang luas karena usia mereka yang relatif muda dan kurangnya kesempatan untuk membangun hubungan profesional.
BACA JUGA:Wow! Berikut 10 Makhluk Mitologi Bali, Kamu Sudah Tahu?