Teknologi baru dan cara kerja yang inovatif menuntut keterampilan yang mungkin belum sepenuhnya dikuasai oleh Generasi Z.
BACA JUGA:Mitos Atau Fakta Sudah Makan Langsung Tidur Bikin Gendut, Ini Penjelasannya
Misalnya, keterampilan dalam analisis data, kecerdasan buatan, dan pemrograman sangat dibutuhkan, tetapi tidak semua anggota Generasi Z memiliki kesempatan untuk mempelajari keterampilan ini secara mendalam.
4. Kesenjangan Keterampilan
Ada kesenjangan antara keterampilan yang dimiliki oleh lulusan baru dan yang dibutuhkan oleh pemberi kerja.
Banyak pemberi kerja merasa bahwa lulusan baru tidak siap untuk dunia kerja karena kurangnya keterampilan praktis dan soft skills, seperti komunikasi, kerja tim, dan pemecahan masalah.
BACA JUGA:Mengapa Anak Baru Lahir Harus Diazani? Simak Keutamaannya
Pendidikan formal sering kali tidak cukup menekankan pengembangan keterampilan ini.
5. Pandemi COVID-19
Pandemi COVID-19 membawa dampak besar pada pasar kerja global.
Banyak perusahaan mengurangi jumlah karyawan atau menghentikan perekrutan.
Generasi Z, yang baru memasuki pasar kerja, terkena dampak signifikan karena berkurangnya kesempatan kerja dan peningkatan ketidakpastian ekonomi.
BACA JUGA:Hukum Membeli Mahar dari Uang Pinjaman, Ini Penjelasannya
6. Stigma Terhadap Generasi Z
Ada persepsi negatif terhadap Generasi Z di kalangan pemberi kerja.
Beberapa menganggap mereka kurang loyal, mudah bosan, atau terlalu bergantung pada teknologi.