Siapa tahu, sakit hati yang mereka rasa, adalah jalan menuju surga. Sebab gugurnya dosa. Sebab pahala atas lelahnya jiwa.
Allah Mahatahu, manusia yang IA ciptakan sedang berada di titik terendah dalam hidupnya.
Sedang kalut dengan emosi yang mengaduk jiwa.
Allah Mahatahu, yang dibutuhkan Maryam saat itu bukan omelan. Bukan nasihat. Tapi dukungan. Ketenangan.
BACA JUGA:Reptil Hidup di Air! Berikut 5 Fakta Unik Ular Air Pelangi, Sering Bikin Kaget Pemancing
Apa yang Allah lakukan? Allah mengutus ‘konselor’ berupa malaikat Jibril untuk memandu Maryam. Menghalau kesedihan dan menuntunnya fokus pada kekuatan yang masih ia miliki.
Perintah untuk menggoyang pelepah pohon kurma untuk menjatuhkan kurma matang adalah cara Allah membuat Maryam percaya dirinya masih punya daya.
Selama Maryam menata hati, Allah beri ia kesempatan untuk menenangkan diri, memenangkan pertempuran batinnya dengan berpuasa. Maryam diperintahkan untuk berpuasa dan tidak berbicara.
Tidak membantah apapun komentar negatif kaumnya.
Respon depresi seringkali meunculkan keinginan untuk mati. Begitu pula dengan Maryam.
Ketika Maryam mengeluhkan kepedihannya, Malaikat Jibril pun memvalidasi perasaannya dan menghiburnya.
BACA JUGA:Mematikan! Berikut 5 Fakta Unik Ular Laut, Salah Satu Reptil yang Hidup Dilaut
Ia menyarankan kepada Maryam untuk diam atau puasa bicara.
Hal ini menarik, karena Jibril menganjurkan Maryam untuk puasa bicara.
Padahal biasanya orang yang depresi dianjurkan untuk mengatur hal-hal yang membuatnya stres dan trigger nya.
Jika yang memicu stres adalah melihat berita di media sosial, maka disarankan untuk tidak membuka medsos sampai keadaan membaik.