KORANRB.ID – Penemuan mayat atau jenazah seringkali menjadi peristiwa yang mengejutkan.
Penemuan mayat juga memunculkan pertanyaan tentang penyebab kematiannya dan seringkali memicu investigasi kriminal yang intensif.
Ada beberapa proses penanganan penemuan mayat, mulai dari tahap awal hingga penyelidikan yang menjadi kewenangan pihak yang berwajib.
Penemuan mayat dapat terjadi dalam berbagai situasi, mulai dari kasus yang terlihat jelas seperti kecelakaan kendaraan hingga penemuan yang tidak terduga di tempat-tempat terpencil.
Orang yang menemukan mayat tersebut harus segera mungkin menghubungi pihak berwenang.
Seperti kepolisian atau pemerintah setempat, untuk melaporkan penemuan mayat agar pihak kepolisian dapat segera memulai proses penanganan yang tepat.
Setelah pihak berwenang tiba di lokasi, langkah pertama yang mereka ambil adalah melakukan identifikasi awal terhadap mayat.
BACA JUGA:Anak SYL Diperiksa KPK, Kembalikan Mobil Mewah, KPK Copot Ali Fikri dari Plt Jubir
Ini melibatkan pengamatan visual untuk mencari tanda-tanda identitas, seperti kartu identitas atau ciri-ciri fisik yang mencolok.
Identifikasi awal ini bisa menjadi petunjuk penting dalam menentukan identitas korban.
Kemudian mayat akan dipindahkan dari lokasi penemuan ke fasilitas medis atau kamar mayat untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Selama proses pemindahan, penting untuk memastikan bahwa mayat tidak mengalami kerusakan tambahan yang dapat mengaburkan bukti forensik.
Selain itu, langkah pengawetan juga dilakukan untuk menjaga keadaan mayat dan memungkinkan pemeriksaan forensik yang lebih lanjut.
Untuk pemeriksaan forensik akan dilakukan oleh ahli patologi forensik guna menentukan penyebab kematian dan mengumpulkan bukti yang relevan untuk penyelidikan lebih lanjut.
Ini melibatkan berbagai teknik dan prosedur, termasuk pemeriksaan luka, pengambilan sampel jaringan, dan analisis toksikologi.