Dalam acara launcing aplikasi PPDB SMA, SMK dan SLB tahun ajaran 2024/2025, Gubernur Rohidin menegaskan jangan ada istilah calon siswa dengan Kartu Keluarga (KK) titipan dalam PPDB tahun ini.
BACA JUGA:Presiden Jokowi 'Warning' Ancaman Krisis Iklim Dalam Rakor Pengendalian Inflasi
BACA JUGA:Jelang Idul Adha, Pemprov Bengkulu Gelar Pasar Murah 2 Hari, Ini List Harganya
Serta Gubernur Rohin juga meminta pihak terkait dalam proses PPDB untuk memastikan calon siswa yang masuk melalui jalur prestasi harus benar-benar dikroscek.
Hal tersebut, diungkapkan Gubernur Rohidin usai membuka secara resmi launching PPDB di halaman Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Bengkulu, Rabu, 12 Juni 2024.
“Jangan ada lagi siswa dengan KK titipan, itu tolong dan itu ditekankan, termasuk jalur prestasi sangat dipastikan itu betul,” ucap Rohidin Mersyah.
Gubernur Rohidin juga menerangakan, bahwa pemantauan terkait PPDB 2024, harus dilakukan dengan benar oleh dinas terkait.
Jangan sampai terdapat calon peserta didik titipan dari oknum-oknum tertentu pada sekolah yang ada di Provinsi Bengkulu.
“Tidak ada lagi istilah peserta titipan,” ungkap Rohidin Mersyah.
Sementara itu, Kepala Disdikbud Provinsi Bengkulu, Saidirman, SE, M.Si bahwa menyambut baik apa yang disampaikan Gubernur Bengkulu.
Bahwa pihaknya, akan semaksimal mungkin menekan potensi kecurangan, baik itu berupa KK titipan, kecurangan melalui jalur prestasi.
Kemudian, terkait adanya peserta titipan di PPDB 2024 nantinya. “Kita tentunya akan mengawasi hal tersebut,” sampai Saidirman.
Saidirman juga mengatakan, bahwa hal tersebut telah dilakukan dengan menekankan kepada pengawas PPDB pada setiap SMA, SMK dan SLB di Provinsi Bengkulu.
“Kita sudah menekankan, kepada tiap sekolah dan pengawasnya,” sampai Saidirman.
Saidirman mengatakan, dengan dilakukan launching PPDB tahun pelajaran 2024/2025, ke depannya kegiatan penerimaan peserta didik baru tidak terjadi lagi permasalahan-permasalahan yang berulang setiap tahun.
"Harapan kita semua informasi diterima orang tua dan cukup transparan dan akuntabel. Harapan kita seperti itu, dimana semua masyarakat Bengkulu terlayani akses pendidikannya di jenjang SMA/SMK dan SLB," sampai Saidirman.