Korban sudah melaporkan kejadian ini ke Polres Bengkulu Utara dengan AC sebagai terlapor dan kasusnya sudah dilimpahkan ke Polres Seluma.
Prayitno ayah korban menerangkan meskipun secara fisik anaknya dalam kondisi baik, namun sampai saat ini anaknya masih trauma berat.
Anaknya juga sampai saat ini tidak berani keluar rumah bahkan tidak berani sendiri di rumahnya.
BACA JUGA:2 Tersangka Pengeroyokan Penjaga Kantor Terminal Lais Bengkulu Utara Ditangkap
BACA JUGA:Kejanggalan Gantung Diri Deki Warga Asal Seluma, Polisi Tunggu Hasil Otopsi
Ini karena beberapa kali suaminya tersebut diketahui berada di desanya untuk melihat kondisi rumah korban.
“Suami anak saya ini rumahnya di Desa Arma Jaya Bengkulu Utara, namun kejadian KDRT itu terjadi di Seluma saat keduanya tinggal di Seluma,” terangnya.
Saat ini terpaksa Ibu korban menemani di rumah lantaran ketakutan setiap kali orangtuanya akan pergi.
Dina juga tidak berani keluar rumah meskipun hanya di teras rumah lantaran khawatir sang suami melihat dirinya.
“Kami sudah melaporkan kejadian ini ke Polisi, namun sepertinya pelaku ini masih berkeliaran bahkan mengintai rumah kami,” terangnya.
Ia menerangkan jika anaknya merasa sudah tidak ada harapan lagi keluarga mereka dipertahankan.
Ini karena kekerasan yang dialami anaknya dinilai sudah keterlaluan hingga membuat sanga nak masuk rumah sakit.
“Karena anak saya mengalami kekerasan berat, hingga mengalami kekerasan di bagian rawan hingga di kepala bengkak. Maka kami berharap masalah ini segera diproses secara hukum,” terangnya.
Sekadar mengingatkan, kejadian KDRT ini dialami korban saat tinggal bersama suaminya di Seluma sejak usai Idul Fitri lalu.
Sejak berada di Seluma korban kerap kali mendapatkan kekerasan berupa pemukulan.
Selain mendapatkan kekerasan fisik, korban juga mengalami kekerasan psikis dengan tidak boleh keluar rumah termasuk menghubungi orang tuanya di Bengkulu Utara.