Kumandang takbir juga berkumandang pada masjid, hingga lapangan - lapangan di seluruh penjuru Kabupaten Kepahiang.
Pemkab Kepahiang melaksanakannya di Masjid Baitul Hikmah.
Tanpa kehadiran Bupati Kabupaten Kepahiang Dr. Ir. Hidayattulah Sjahid, MM, IPU yang tengah menjalankan ibadah haji di tanah suci, rangkaian salat Id di Masjid Baitul Hikmah juga dihadiri deretan pejabat di lingkungan Pemkab dan warga Kepahiang.
BACA JUGA:Susah Memahami Materi, Ini 4 Cara Belajar Efektif
Di sini, bertindak sebagai Imam adalah Budi Utomo, S.PD.I dan bertindak sebagai Khatib adalah Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kepahiang, Marwansyah, SH.I, MH.
Jemaah diajak kembali mengingat apa yang sudah dilakukan Nabi Ibrahim.
Ada makna tersirat dari pelaksanaan kurban, yang selalu menyertai pelaksanaan hari raya Idul Adha.
Salah satunya, bagaimana umat Muslim berserah dan hanya meminta kepada Allah SWT.
Momen ini terangkum dalam peristiwa disaat Siti Hajar ditinggal seorang diri bersama Ismail yang masih bayi, di sebuah padang pasir.
Dalam kondisi penuh kepanikan lantaran ia melihat Ismail yang terus menangis, hingga berlari kecil menaiki Bukit Safa dan Marwah guna mencari pertolongan.
BACA JUGA:5 Penyebab Orang Tak Nyaman Bekerja di Perusahaan
BACA JUGA:Terancam Punah! Berikut 5 Fakta Unik Burung Rangkong
Siti Hajar pun akhirnya, hanya bisa berserah sembari menengadahkan tangan meminta kepada Allah.
Siti Hajar berserah sepenuhnya kepada Allah, hingga Sang Khalik menunjukkan kekuasannya dengan menunjukkan lokasi mata air yang berada di samping Ismail.
Ibadah kurban juga mengajarkan umat muslim, untuk selalu mencari rezeki halal, yang nantinya akan dipertanggungjawabkan di hari akhir.