Untuk diketaahuii, rencana spin off Unit Usaha Syariah (UUS) BTN telah menjadi bagian dari rencana aksi korporasi BTN.
Rencana hal itu akan dilakukan pada semester I 2025. Nixon menyebutkan BTN berencana akan menginvestasikan modal sebesar Rp 1,5 triliun hingga Rp 6 triliun untuk aksi korporasi ini.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Mohamad Hekal mengatakan, pihaknya juga penasaran kenapa BTN sampai membatalkan rencana akusisi Bank Muamalat.
BACA JUGA:Parkir Tabut, Motor Rp5 Ribu, Mobil Rp10 Ribu, Kapolresta Ultimatum Jukir
BACA JUGA:Polisi Kantongi 2 Nama Calon Tersangka Dugaan Korupsi Desa Puguk Pedaro
“Kita ingin kejelasan terhadap rencana dari pada BTN untuk melepas unit usaha syariahnya. Sebelumnya, kita ketahui bahwa memang mereka sedang (proses akuisisi) terhadap Bank Muamalat,” ujar Hekal usai rapat dengar pendapat dengan BTN.
“Namun dalam perjalanannya kelihatan prosesnya tertunda-tunda, bahkan ada isu bahwa di dalam Bank Muamalat ini ada terjadi fraud. Sehingga kita khawatir kalau BTN diberikan beban untuk menyelamatkan ini,” sambungnya.
"Sebetulnya ada apa sih di Bank Muamalat kenapa BTN tidak mau meneruskan akusisi? kami juga tanda tanya, memang bank mualamat dimiliki dan dikelola BPKH, sedangkan tugas BPKH kan mengatur haji, tapi disini kan bank, apakah mereka (BPKH) punya kompetensi disitu?," demikian Hekal.