Selain itu juga penting untuk dekat dengan tetangga atau masyarakat sekitar. Lalu orang tua perlu membekali anak dengan informasi-informasi dasar terkait tempat tinggal dan nomor yang bisa dihubungi.
Bagi orang tua yang memiliki anak balita atau yang masih belum mampu berbicara dan membaca.
Anak perlu dilengkapi semacam data diri yang dipasang di setiap baju anak. Hal ini dapat membantu dalam pencarian anak korban penculikan, dan mengurangi kemungkinan anak hilang.
“Penting juga, orang tua harus menjadi teman bagi anak sehingga muncul komunikasi dan saling percaya,” bebernya.
BACA JUGA: Tarif Pajak Galian C Naik, Ada ‘Jatah’ untuk Pemprov
3. Kesadaran Masyarakat
Masyarakat harus mulai kembali saling mengenal dan aware satu sama lain. Ini penting dibangun kembali.
Orang tua harus peduli terhadap anak-anak baik itu anaknya, anak tetangga maupun anak orang lain.
Sikap cuek ini yang membuat anak mudah menjadi korban penculikan.
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh masyarakat untuk mengurangi potensi kasus penculikan di lingkungan mereka, seperti ajak anak-anak berinteraksi untuk mengenal orang tua mereka, tegur mereka jika bermain terlalu lama atau terlalu jauh, hubungi RT atau RW jika dirasa melihat ada orang asing yang mencurigakan.
Selain itu, hubungi orang tua anak jika dirasa anak didekati orang asing yang mencurigakan, dan jauhkan anak–anak tersebut dari pelaku, jika dirasa ada orang asing mencoba melakukan hal mencurigakan kepada mereka.
BACA JUGA:Pemda Bengkulu Utara Akan Ajukan Izin ke Kemendagri Jika Mutasi Pejabat
4. Pemerintah
Menurutnya, pemerintah juga harus memberikan perhatian lebih terhadap kasus tersebut.
Negara harus hadir untuk mencegah dan mengatasi kasus penculikan anak yang terus bertambah.
Melihat dari faktor yang ada, pemerintah harus menghadirkan program pencegahan yang menyentuh hingga ke level RW dan RT.