“Kurangnya fasilitas umum seperti taman bermain dan area publik ramah anak juga penyebabnya. Taman bermain mungkin sudah banyak, tetapi yang ramah dan aman untuk anak ini yang perlu jadi perhatian ke depan,” paparnya.
4. Literasi Digital
Mengacu pada kasus penculikan anak di Makassar, literasi digital juga berpengaruh terhadap kasus tersebut.
Tentu kasus ini kompleks termasuk kembali ke faktor peran orang tua.
“Literasi digital ini memang masih rendah di Indonesia dan ini harus menjadi perhatian pemerintah dan pihak terkait ke depan,” ucapnya.
BACA JUGA:Tidak Ada Lagi Mutasi Pejabat Jelang Pilgub, Sekda: Hanya Ada Pengisian Jabatan Kosong
5. Kondisi Ekonomi
Kondisi ekonomi juga menjadi faktor penting yang memotivasi pelaku melakukan penculikan.
Pelaku biasanya menyasar anak-anak yang orang tuanya juga rentan, baik rentan karena kemiskinan, karena sosial, dan alasan lainnya.
Dia mengungkapkan, sejumlah orang tua merasa berat membesarkan anak-anak mereka yang berimbas pada lingkungan pergaulan anak.
Kelompok anak semacam ini merupakan sasaran empuk pelaku penculikan anak. Ketika anak diculik, orang tua kondisi ekonomi lemah akan panik, tetapi tidak bisa berbuat banyak.
“Anak-anak yang berada dalam himpitan ekonomi dan sosial semacam ini yang menjadi target para mafia penculikan anak,” tegasnya.
BACA JUGA:5 Kandidat ini Masuk Bursa Wakil Walikota, Berikut Namanya
Nah, dengan mengenali lebih dini cara - cara di atas dapat mendeteksi sedini mungkin potensi terjadi penculikan anak.
Kita sebagai orang dewasa, juga dapat mencegah langsung terjadinya penculikan anak yang makin meresahkan belakangan ini.