Kota Bangka Belitung relatif aman dari gempa bumi dan tsunami karena letaknya yang tidak berada di wilayah Cincin Api Pasifik.
Cincin Api adalah zona seismik aktif yang mengelilingi Samudra Pasifik dan terkenal dengan aktivitas vulkanik dan gempa bumi yang tinggi.
Di kawasan ini, lempeng-lempeng tektonik saling bertabrakan atau bergeser, menghasilkan banyak gempa dan aktivitas vulkanik.
Bangka Belitung terletak di sebelah barat laut Pulau Sumatra, jauh dari batas-batas utama lempeng tektonik yang menyebabkan aktivitas gempa bumi intens.
Meskipun Indonesia secara umum memiliki aktivitas seismik tinggi, wilayah Bangka Belitung, yang tidak berada di dekat zona subduksi atau batas lempeng utama seperti Cincin Api, mengalami risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan daerah-daerah yang berada di Cincin Api.
Dengan demikian, meskipun tidak sepenuhnya bebas dari risiko, Bangka Belitung memiliki peluang lebih kecil untuk mengalami gempa bumi besar atau tsunami dibandingkan dengan daerah yang berada di sepanjang Cincin Api.
Namun, tetap penting untuk selalu memantau dan siap menghadapi potensi bencana alam di mana saja.
5 . Kota Banjarmasin
Kota Banjarmasin, yang terletak di Kalimantan Selatan, memang memiliki potensi gempa bumi yang sangat jarang.
Hal ini disebabkan oleh posisinya yang jauh dari batas-batas lempeng tektonik utama dan zona subduksi aktif.
Banjarmasin berada di bagian tengah Pulau Kalimantan, jauh dari zona interaksi lempeng yang umumnya menyebabkan gempa bumi besar.
Lempeng tektonik utama yang aktif, seperti Lempeng Sunda dan Lempeng Indo-Australia, berada di wilayah yang lebih dekat dengan Pulau Sumatra dan Kepulauan Maluku.
Kawasan Kalimantan secara umum terletak di dalam Lempeng Sunda, yang relatif stabil dibandingkan dengan daerah-daerah yang terletak di tepi atau di sekitar zona subduksi aktif.
Karena letaknya yang jauh dari zona seismik utama dan batas lempeng aktif, frekuensi dan intensitas gempa bumi di Banjarmasin jauh lebih rendah dibandingkan dengan wilayah-wilayah lain di Indonesia yang lebih dekat dengan aktivitas tektonik besar.
Meskipun demikian, tetap penting untuk memantau dan mempersiapkan diri menghadapi potensi bencana alam di mana pun kita berada.