Kenaikan ekspor ini dikarenakan ekspor komoditas batubara naik hingga sebesar 21,73 persen, sedangkan ekspor karet mengalami penurunan sebesar 57,95 persen, ekspor lintah turun sebesar 71,38 persen, dan komoditas lainnya turun sebesar 99,53 persen,'' tutur Win Rizal.
Lebih lanjut, ekspor Provinsi Bengkulu pada bulan Juni 2024 yang menuju negara ASEAN tercatat sebesar USD 5,57 juta (55,96 persen), dan negara lainnya tercatat sebesar USD 4,39 juta (44,04 persen).
Sedangkan ekspor ke Uni Eropa tercatat tidak ada ekspor.
Sedangkan menurut negara utama tujuan ekspor, ekspor terbesar Provinsi Bengkulu pada bulan Juni 2024 yaitu ke Kamboja sebesar USD 4,29 juta (43,13 persen), Tiongkok sebesar USD 3,61 juta (36,30 persen), Malaysia sebesar USD 1,28 juta (12,83 persen), dan negara lainnya sebesar USD 0,77 juta (7,74 persen).
''Komoditas yang diekspor ke Kamboja pada Juni 2024 adalah batubara, ke Tiongkok adalah batubara, dan Malaysia yaitu batubara dan paket pos.
Sedangkan komoditas yang diekspor ke negara lainnya yaitu batubara, lintah, serangga, dan lainnya,'' imbuh Win Rizal.