SELUMA, KORANRB.ID - Puluhan buruh yang berasal dari kalangan perempuan yang mayoritas berstatus ibu-ibu, Selasa pagi 6 Agustus 2024 mendatangi pabrik crude palm oil (CPO) skala mini yang ada di Kelurahan Padang Rambun Kecamatan Seluma Selatan.
Kedatangan ini untuk menyampaikan keluhan dan mengharapkan pertimbangan, lantaran saat ini pabrik tersebut ditutup oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seluma sejak Senin 5 Agutus 2024.
Sehingga dengan penutupan pabrik, saat ini mereka mengaku kehilangan mata pencaharian, padahal banyak dari mereka merupakan tulang punggung keluarga.
Seperti yang diungkapkan oleh Eva yang juga merupakan warga setempat.
BACA JUGA:Ini 10 Jenis Gangguan Kepribadian, Nomor 4 Banyak Dialami Generasi Muda Saat Ini
Ia mewakiliki rekan rekan menyayangkan adanya penutupan oleh Pemkab Seluma yang menurutnya terlalu tergesa gesa menanggapi keluhan warga.
Padahal keluhan yang dimaksud belum tentu sepenuhnya benar.
Menurutnya, terkait limbah tidak ada kendala karena limbah hasil pengolahan dari pabrik langsung ditampung dan diserahkan secara gratis kepada warga sekitar untuk keperluan kesuburan tanaman.
Sedangkan untuk asap juga tidak ada kendala karena bahkan bisa dikategorikan minim lantaran pabrik hanya skala kecil.
BACA JUGA:Ternyata Ini Penyebab Lumut Tumbuh di Kamar Mandi, Serta Cara Ampuh Memberantasnya
“Kami ini tulang punggung mas, suami suami kami
juga sulit mencari pekerjaan dimasa saat ini sehingga kami harus membantu.
Jika pabrik ini ditutup, siapa lagi yang mau membiayai kebutuhan kami sehari hari, sedangkan kami bergantung pada pabrik ini,”ujar Eva.
Senada dengan Eva, pekerja lainnya yakni Diana mengaku kebingungan untuk mencari pekerjaan apabila pabrik ditutup.
BACA JUGA:4 Sisi Gelap Manusia yang Harus Kamu Pahami