BACA JUGA:Berikut Tingkat Kemiskinan di Indonesia Berdasarkan Pulau
Cedera pada kaki atau lutut, atau infeksi pada tulang, bisa menyebabkan deformitas kaki.
Kondisi medis seperti rakhitis (gangguan yang mempengaruhi perkembangan tulang) atau penyakit Blount (kelainan pertumbuhan tulang kering) juga bisa menyebabkan kaki X atau O.
Ada beberapa alasan mengapa kondisi kaki X dan kaki O sering menjadi pertimbangan dalam tes kesehatan.
Bentuk kaki yang abnormal dapat memengaruhi keseimbangan dan mobilitas seseorang.
BACA JUGA:Remaja Kedurang Ilir Tewas, Polisi Amankan 2 Terduga Pelaku, Ini Motifnya
Dalam pekerjaan yang membutuhkan banyak aktivitas fisik, seperti tentara, polisi, atau pekerja lapangan, memiliki kaki yang lurus dan simetris adalah penting untuk mencegah cedera dan memastikan kinerja optimal.
Kaki X dan kaki O dapat mempengaruhi cara seseorang berjalan, berlari, atau berdiri untuk waktu yang lama.
Misalignment pada kaki bisa menyebabkan distribusi beban yang tidak merata pada lutut dan pergelangan kaki, meningkatkan risiko nyeri atau cedera saat beraktivitas fisik yang intensif.
Kondisi kaki X dan kaki O dapat meningkatkan risiko cedera pada lutut, pergelangan kaki, dan pinggul, karena distribusi beban tubuh yang tidak merata saat bergerak.
BACA JUGA:Ini 5 Negara yang Masih Menerima Mata Uang Rupiah Sebagai Alat Pembayaran
Dalam pekerjaan yang membutuhkan fisik kuat, risiko cedera tinggi dapat mempengaruhi produktivitas dan keselamatan kerja.
Dalam beberapa profesi, penampilan fisik yang simetris dan proporsional mungkin menjadi salah satu kriteria, meskipun ini sering kali lebih subjektif.
Namun, alasan utama tetap berpusat pada kinerja dan kesehatan jangka panjang.
Bentuk kaki yang normal (lurus) memungkinkan efisiensi energi saat bergerak.
BACA JUGA:DAK Pendidikan, Target 83 Kegiatan Fisik Tuntas di November 2024