Dalami Begal Payudara, Terduga Pelaku Tinggalkan Motor Masih Menghilang

Jumat 27 Sep 2024 - 23:12 WIB
Reporter : M.Zulkarnain Wijaya
Editor : Patris Muwardi

SELUMA,KORANRB.ID - Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Seluma sedang menindaklanjuti laporan kasus begal payudara yang dialami AN (27) warga Kecamatan Talo Kecil, honorer Pemkab) Seluma.

Polisi telah melakukan pemeriksaan dan klarifikasi kepada korban, guna mengumpulkan keterangan terkait Gambaran pelaku. 

Jumat 27 September 2024, Unit PPA memanggil salah satu saksi yang saat itu turut membantu evakuasi korban di TKP, yakni Asep.

Pemanggilan akan dilanjutkan pada Minggu 29 September mendatang, pemeriksaan saksi lainnya.

BACA JUGA:Semua LO Paslon Telah Kumpulkan RKDK

BACA JUGA:Ojol di Kota Bengkulu Lapor Diserang Geng Motor, Polisi Amankan 3 Orang

“Pemanggilan sejumlah saksi ini kita lakukan untuk mengumpulkan dan mensingkronkan fakta dan data, sebelum akhirnya kita bisa menyimpulkan mengenai kronologis kejadian berikut identitas pelaku,” jelas Kapolres Seluma, AKBP. Arif Eko Prasetyo, SIK, MH melalui Kasat Reskrim, Iptu. Prengki Sirait, SH.

Mengenai gambaran pelaku, diakui Kasat Reskrim sudah didapati sesuai identitas pemilik sepeda motor yang ditinggal di lokasi kejadian.

Sepeda motor pelaku telah diamankan di Mapolres Seluma, namun terduga pelaku masih menghilang.

“Diduga pelaku melarikan diri saat kejadian, untuk itu saat ini kita masih fokus berupaya melakukan rangkaian penyelidikan sembari menggali informasi di lapangan,” kata Kasat Reskrim.

BACA JUGA:11 Motor Pusling Dibagikan, Anggarannya Cukup Fantastis

BACA JUGA:Honorer Pemkab Seluma jadi Korban Begal Payudara, Pelakunya Diduga Seorang ASN, Sepeda Motor jadi Barang Bukti

Merujuk dari informasi yang beredar, diduga pelaku adalah oknum pegawai di Puskesmas Suka Merindu.

Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Seluma, Rudi Syawaludin, S. Sos belum dapat berkomentar, karena akan melakukan pemanggilan terhadap Kepala UPTD Puskesmas Suka Merindu terlebih dahulu.

Dinkes ingin mengetahui hal yang sebenarnya terjadi, apakah memang benar pelaku yang terlibat adalah nakes berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) atau bukan.

Kategori :