KORANRB.ID - Bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) diduga dipotong dan dipolitisasi untuk memenangkan oknum pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah di Pilkada 2024 mencuat.
Calon Gubernur (Cagub) Bengkulu Prof. Rohidin Mersyah MMA mendukung aparat penegak hukum (APH) mengusut tuntas.
Seruan tersebut, disampaikan Rohidin saat mengukuhkan tim kemenangannya Kamis, 3 Oktober 2024 di Posko Kemenangan Rohidin-Meriani, Jalan Kapten Tendean, KM 6,5 Kota Bengkulu.
Rohidin mengatakan ia menerima informasi akurat mengenai adanya pihak tertentu yang diduga memanfaatkan PIP demi kepentingan politik pasangan calon tertentu.
BACA JUGA:Bukti Dugaan Pemotongan PIP Sudah di Kejari, Jaksa Puldata dan Pulbaket
BACA JUGA:Antisipasi Geng Motor Melibatkan Kalangan Pelajar, Polres Lebong Sambangi Sekolah
Ia mengungkapkan kasus tersebut tidak hanya merugikan masyarakat.
Tetapi juga memperburuk citra program bantuan sosial pemerintah yang sebenarnya bertujuan meringankan beban pendidikan bagi keluarga miskin.
"Ironisnya, dana bantuan tersebut juga dipotong secara masif di berbagai jenjang pendidikan," tegas Rohidin.
Rohidin juga mengungkapkan bahwa dugaan pemotongan dana PIP terjadi secara berjenjang, mulai dari pelajar hingga mahasiswa.
BACA JUGA:SLB Mulai Terapkan Pembelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
BACA JUGA:Madrasah Diminta Segera Susun Penggunaan Anggaran Tahun 2025
Pemotongan tersebut, telah masuk ke rekening pihak tertentu yang diduga memiliki kepentingan politik.
Bukti-bukti terkait pemotongan ini sudah diserahkan kepada penegak hukum untuk ditindaklanjuti.
"Ini benar-benar merampas hak masyarakat miskin," tegas Rohidin.