Tentu saja, ini adalah tanggung jawab bersama. Dunia pendidikan harus berubah menjadi tempat yang tidak hanya mengajarkan teori, tapi juga melatih cara berpikir kritis dan berdiskusi.
Orang tua juga perlu membuka ruang lebih besar untuk berdialog dengan anak-anak mereka, mendengarkan apa yang mereka rasakan dan pikirkan.
Selain itu, pemerintah dan masyarakat harus lebih aktif dalam menyediakan ruang-ruang yang positif bagi pemuda untuk mengembangkan diri, seperti pelatihan literasi digital atau diskusi sosial, bukan hanya pada segelintir masyarakat tetapi harus menyeluruh bahkan hingga ke pelosok.
Semangat Sumpah Pemuda demi menggaungkan persatuan dan keberanian untuk berjuang bagi Indonesia emas 2024 . Kita harus memastikan semangat itu tidak mati diBumi Raflesia .