KORANRB.ID – Dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu konsisten ciptakan lingkungan yang ramah untuk para investor.
Hal itu, disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu, Isnan Fajri, SSos, MKes saat menghadiri Forum Ekonomi Regional dengan tema Dampak Investasi Wilayah pada Pembangunan Daerah.
Acara yang diseselenggarakan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN)/Bappenas tersebut berlangsung secara hybrid di Balai Raya Semarak Bengkulu pada Kamis, 10 Oktober 2024.
Turut hadir Asisten II Pemprov Bengkulu, RA Denny, Kepala Bapperida Provinsi Bengkulu, Yuliswani, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Dhita Aditya Nugraha, serta perwakilan akademisi Universitas Bengkulu (Unib).
BACA JUGA:Bingung Seleksi PPPK 2024, BKD Buka Konsultasi untuk Calon Peserta
BACA JUGA:Presiden Ingatkan Pasar Domestik Harus Dilindungi
“Kami berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi investasi, sehingga dapat mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di Bengkulu,” sampai Isnan.
Isnan menerangkan bahwa, ucapannya tersebut bukan hanya bualan semata, malainkan memang sudah diterapkan oleh Pemprov Bengkulu.
Di mana, melalui Peraturan Gubernur Nomor 36 Tahun 2021, Pemprov Bengkulu memberikan insentif pajak dan retribusi bagi investor.
“Provinsi Bengkulu memiliki visi yang kuat untuk membangun ekonomi dan infrastruktur secara merata guna mencapai pertumbuhan yang berkualitas dan inklusif,” ujar Isnan.
BACA JUGA:Kendalikan Produk Impor, Kejar Pembentukan Tim P3DN
BACA JUGA:3.115 KPPS Rejang Lebong Akan Dilantik pada 9 November 2024
Lebih jauh, Isnan mengatakan bahwa forum tersebut menjadi wadah penting bagi pemerintah daerah untuk mempresentasikan rencana pengembangan ekonomi dan pembangunan wilayah, serta menjalin kolaborasi dengan pemerintah pusat.
“Visi kami adalah mewujudkan Bengkulu Sejahtera, Bengkulu Maju, dan Bengkulu Hebat,” ungkap Isnan.
Isnan juga menyoroti sektor-sektor unggulan yang menopang perekonomian daerah, seperti perkebunan kelapa sawit, kopi, dan tanaman pangan, serta potensi energi terbarukan, yaitu geothermal di Kabupaten Lebong dan potensi kelapa sawit, karet, batu bara, tambak udang, serta perikanan di Kabupaten Bengkulu Utara.