BACA JUGA:Tersangka Penipuan Modus Pengobatan Diringkus Polisi, Korban Kehilangan Perhiasan
BACA JUGA:2 Pelajar Bawa Parang Ditangkap Warga, Diduga Hendak Bikin Onar di Dekat Acara Pernikahan
Berangkat dari keperihatinan ini sambung Fikri upaya sosialisasi dari 11 Kecamatan dana sekolah sangat penting. Anak-anak muda Bengkulu Selatan wajib diselamatkan generasi yang lebih baik.
“Lakukan razia anak sekolah di cek tas, Hp dan sebagainya. Cegah pengaruh obat dan juga penyebab asusila dan sebagainya,” tambah Fikri.
Di tempat yang sama, Waka Polres Bengkulu Selatan Kompol Rahmat Hadi Fitrianto SH SIK menuturkan, banyak kasus ditangani Polres Bengkulu Setiap tahunnya. Mulai dari kasus anak-anak, perempuan, hingga orang dewasa.
Khusus kasus anak dan perempuan menjadi perhatian serius dari aparat penegak hukum. Tidak sedikit kasus anak dibawah umur dan perempuan di Bengkulu Selatan berakhir penjara.
Bahkan ada kasus seksual yang dilakukan oknum PNS hingga ASN guru. Padahal menurutnya ancaman seksual lebih dari narkoba, ASN lebih dari 5 tahun dapat dipecat.
Menurutnya lagi kekerasan terhadap anak adalah penganiayaan. Dan biasanya pelaku kekerasan anak dilakukan orang terdekat.
“Lingkungan sangat mempengaruhi anak, lingkungan dapat membentuk regenerasi,” terang mantan Kasat Reskrim ini.
Kasi Intel Kejari Bengkulu Selatan Hendra Catur Putra menambahkan, penyebab kenakalan remaja dari faktor keluarga, ekonomi hingga budaya dan lainnya.
Kenakalan remaja menurutnya bukan lagi karena ekonomi tapi keingintahuan anak, dan karena teknologi saat ini. Ia mencontohkan anak-anak sekarang bisa mencari uang lewat Hp, adanya aplikasi yang menayangkan pornografi.
“Bapak ibu yang ada anak mohon di pantau,” demkian Kasi Intel.