“Kemarin mahal karena ada banyak permintaan luar Kota Bengkulu, jadi stok untuk di Bengkulu kurang,” sebutnya.
BACA JUGA:Seorang Anggota Samapta Polresta Bengkulu Dipecat, Ini Kata Kapolresta
BACA JUGA:Dinkes Catat Hanya 38 Kasus Pheunomia Sejak Januari di Kota Bengkulu
Sementara Lubis salah satu pedagang manisan yang menjual beberapa kebutuhan pokok menyebutkan harga telur juga mengalami penurunan hingga Rp2 ribu per karpetnya.
Untuk rata-rata penurunan harga telur ini sendiri sebesar Rp2 ribu, sebelumnya harga telur ukuran jumbo ia jual pada Oktober lalu berkisar Rp57 ribu, saat ini seharga Rp55 ribu/karpet, hal demikian juga berlaku pada telur ukuran sedang dan kecil.
“Rata-rata turun Rp2 ribu, karena stok dari dalam dan luar daerah stabil dibandingkan pada bulan kemarin,” kata Lubis.
Ia juga menjelaskan untuk harga jenis Bapok lainnya masih berada di harga yang sama alias stabil, seperti harga minyak goreng merek fortune seharga Rp18 ribu, Bimoli Rp36 ribu dengan kapasitas 2 liter, kemudian MinyaKita seharga Rp16 ribu.