KEPAHIANG, KORANRB.ID - Bangunan peninggalan kolonial Belanda berupa penjara yang saat ini masuk di area Koramil 409-04 Kepahiang resmi menjadi salah satu cagar budaya daerah.
Di sini, dahulunya dikenal sebagai tempat para pejuang dan rakyat Kepahiang ditahan sampai dieksekusi di era perang kemerdekaan.
Hingga saat ini, pada bangunan berukuran 3,5x4 meter tinggi 4 meter tersebut tetap berdiri kokoh dan menjadi saksi sejarah perjuangan rakyat Kabupaten Kepahiang di masa penjajahan.
Tak hanya bangunan bekas penjara Belanda, total ada 19 cagar budaya di Kabupaten Kepahiang yang telah di SK kan Bupati Hidayatullah Sjahid.
BACA JUGA:Perumda Air Minum Tirta Rafflesia Siapkan Pemasangan Ribuan SR Gratis
Yakni, Rumah Pangeran Ali Aras, Bangunan Kolonial Desa Keban Agung Kecamatan Bermani Ilir, Rumah Ginde Batu Bandung, Bangunan kolonial Desa Batu Bandung Kecamatan Muara Kemumu.
Menhir Keris Keban Agung, Prasejarah, Kelurahan Keban Agung Kecamatan Bermani Ilir. Menhir Tetralith Batu Belarik, Prasejarah, Desa batu Belarik Kecamatan Kecamatan Bermani Ilir.
Batu Megalitik, Prasejarah, Desa Tebat Monok Kecamatan Kepahiang.
Meriam Kelobak, Meriam Kolonial, Desa Kelobak Kecamatan Kepahiang.
BACA JUGA:TPG Triwulan IV Untuk Guru di Bengkulu Tengah Dicairkan Sebelum Libur Sekolah
Pintu Air Lemboet, Bangunan Kolonial, Desa Kampung Bogor Kecamatan Kepahiang, Pabrik teh Kabawetan, bangunan kolonial, Kelurahan Tangsi Baru Kecamatan Kabawetan.
Rumah administratur, Bangunan Kolonial, Kelurahan Tangsi Baru Kecamatan Kabawetan, Rumah Tinggi RS 1, Bangunan Kolonial, Kelurahan Tangsi Baru Kecamatan Kabawetan.
Bangunan kolonial Rumah Tinggal D, Bangunan Kolonial, Kelurahan Tangsi Baru Kecamatan Kabawetan.
Rumah Tinggal A, Bangunan Kolonial, Kelurahan Tangsi Baru Kecamatan Kabawetan.
BACA JUGA:Sarana dan Prasarana Olahraga Masih Minim, Atlet Terpaksa Berlatih di Luar Kabupaten