Dalam kandungan jahe merah terdapat juga senyawa terpen.
Adapun senyawa ini adalah golongan hidrokarbon yang dihasilkan oleh tumbuhan termasuk jahe merah.
BACA JUGA:Kenapa Tanaman Jarak Sulit Ditemui Saat Ini? Begini Alasannya
Dikutip dari laman jurnal Farmaka, adapun senyawa terpen tersebut seperti β-bisabolene, femesene, α-curcumene, sesquiphellandrene dan zingiberene.
5. Fitokimia
adapun hal yang tidak kalah pentingnya, dengan adanya senyawa fitokimia yang juga merupakan salah satu kandungan yang bermanfaat pada jahe merah tersebut.
BACA JUGA:Jadi Hiasan Rumah, 7 Jenis Tanaman Ini Diyakini Bisa Mendatangkan Rezeki
Dikutip dari jurnal Kesehatan Tambusai, Senyawa fitokimia yang ada pada jahe merah adalah flavonoid, alkaloid, kardioglikosida, glikosida, kuinon dan saponin.
Selain itu terdapat juga kandungan steroid, betasianin, terpenoid, kumarin dan tanin.
Dengan adanya senyawa fitokimia tersebut, maka akan memberikan peran berupa antimikroba, antioksidan, antitusif dan antifungi.
BACA JUGA:Cara Mengatasi Penyakit Keriting Daun Pada Tanaman Jambu Jamaika
Dalam mengonsumsi jahe merah, tidak boleh secara berlebihan.
Hal ini karena adanya efek samping yang bisa ditimbulkan, apabila dikonsumsi secara berlebihan.
Adapun salah satunya adalah dapat memicu terjadinya alergi berupa gatal-gatal yang terjadi pada kulit, rongga mulut, tenggorokan hingga bisa menyebabkan sesak napas.
BACA JUGA:Cara Mengatasi Penyakit Keriting Daun Pada Tanaman Jambu Jamaika
Adapun gangguan pencernaan yang bisa timbul akibat konsumsi jahe merah secara berlebihan seperti kembung, mual dan diare.