KORANRB.ID - Gula aren, adalah salah satu gula dari pohon aren yang cukup banyak ditemui di kawasan asia Tenggara termasuk di Indonesia.
Gula aren telah menjadi bahan pemanis tradisional yang penting di berbagai daerah, terutama di Indonesia.
Sejarah pembuatan gula aren memiliki akar yang sangat dalam, berawal dari zaman pra-sejarah hingga berkembang menjadi industri tradisional yang masih berlangsung hingga saat ini.
Pohon aren (Arenga pinnata) merupakan tanaman asli tropis yang banyak ditemukan di Indonesia, Malaysia, dan beberapa negara Asia Tenggara lainnya.
BACA JUGA:Cek Gaji yang Ditinggalkan Gus Miftah Sebagai Utusan Khusus Presiden
Pohon ini sudah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu, bahkan sebelum kedatangan bangsa Eropa.
Pemanfaatan pohon aren, terutama untuk mengambil nira yang kemudian diolah menjadi gula, diyakini telah ada sejak zaman prasejarah.
Di Indonesia, pohon aren sering ditemukan di daerah dataran rendah, seperti di Sumatera, Kalimantan, dan Jawa.
Berdasarkan bukti arkeologi, penggunaan nira aren sebagai bahan baku pemanis sudah ada sejak ribuan tahun silam.
Di beberapa daerah di Indonesia, seperti Bali dan Nusa Tenggara, pemanfaatan nira aren untuk membuat gula sudah menjadi bagian dari budaya lokal dan tradisi turun-temurun.
BACA JUGA:10 Tips Memilih Hotel yang Nyaman Saat Bepergian, Salah Satunya Baca Ulasan dan Rating
BACA JUGA:Mitos Anak Pertama Cocok Menikah dengan Anak Bungsu, Ini Penjelasannya
Dalam catatan sejarah, pemanfaatan gula aren pun mulai dikenal lebih luas di masyarakat pedesaan Indonesia, yang kemudian menjadi bagian dari kuliner khas daerah.
Proses Pembuatan Gula Aren Tradisional