Terutama di area pinggir karang yang berdekatan dengan produksi tambak udang.
BACA JUGA:Sepanjang 2024 Kerugian Akibat Kebakaran Mencapai Rp 1,85 Miliar, Terjadi 33 Kasus Kebakaran
BACA JUGA:Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan di Rejang Lebong Mencapai Rp 7,63 Miliar
Pantauan RB di lapangan khususnya di wilayah Kecamatan Kaur Selatan, kawasan pantai Pengubaiyan banyak sekali Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang begitu dekat dengan bibir pantai.
Sehingga membuat limbah yang seharusnya, diendapkan di IPAL tersebut merembes ke bibir pantai dan masuk ke laut dan membuat karang di pinggirnya banyak mati.
Juga tampak di beberapa tambak di Kaur Selatan, air laut di karang menjadi keruh serta mengeluarkan aroma busuk yang sangat menyengat.
Kondisi ini membuat ekosistem di terumbu karang menjadi mati, hingga mengakibatkan ikan karang tidak mau lagi bersarang di karang tersebut.
BACA JUGA:43 Peserta Tidak Lulus PPPK Akan Jadi PPPK Paruh Waktu
BACA JUGA:Rabu, Mahkamah Konstitusi Gelar Sidang Gugatan Pilkada Bengkulu Tengah
Bukan hanya itu, paralon atau pipa sedot untuk mengambil air laut juga banyak yang merusak karang. Pihak tambak merontokkan karang untuk membuat jalur agar pipa tidak bergeser sebelum akhirnya di tahan dengan batu sebagai pemberat.
Temuan di lapangan ini dibenarkan oleh Charul Anwar Ketua Nelayan Kabupaten Kaur yang tergabung dalam Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Cabang Kaur. Dikatakannya, sejak adanya tambak banyak sekali nelayan kecil yang mengeluhkan ikan karang yang sekarang sudah sangat sulit ditemukan di laut Kaur.
Padahal sebelum berdirinya tambak-tambak udang, para nelayan hanya perlu memancing di bibir pantai untuk mencari ikan-ikan karang seperti kerapu, kakap merah, ikan baronang, ikan jenaha atau kakap tompel dan berbagai ikan karang lain yang memiliki harga ekonomis tinggi.
BACA JUGA:Dinas Damkar Bengkulu Tengah Akan Usulkan Bantuan Armada ke Pusat
BACA JUGA:968 Peserta Mendaftar PPPK Tahap II, 397 Peserta Belum Submit
Tidak tanggung-tanggung, pengurangan populasi ikan karang akibat tambak ini diperkirakan Anwar susah mencapai 60 persen. Untuk mendapatkan ikan karang, sekarang nelayan harus ke tengah laut sampai dengan jarak 1 mil kurang lebih.
"Tidak bisa dipungkiri, hadirnya tambak udang membuat ekosistem laut jadi rusak. Terbukti sekarang ikan karang sudah cukup sulit untuk ditemukan di Kaur," kata Anwar.