Namun demikian, sebagai spesies invasif, mencit liar dapat menimbulkan berbagai masalah, seperti penyebaran penyakit, kerusakan tanaman dan gangguan pada ekosistem lokal.
Tetapi, mencit yang dibudidayakan tidak hanya menjadi hewan peliharaan yang menarik dengan berbagai variasi warna dan pola, namun juga berkontribusi dalam dunia penelitian ilmiah.
BACA JUGA:Panjang Hingga 3 Meter! Berikut 5 Fakta Unik Ular Tikus Perut Putih
Oleh karena itulah, penting untuk membedakan antara mencit liar yang perlu dikendalikan dan mencit ternakan yang memiliki nilai ekonomi dan ilmiah.
5. Tikus wirok
Dikutip dari laman Thai National Parks, tikus wirok adalah salah satu jenis hama yang merugikan di banyak daerah, terutama di Asia.
Selain itu, tikus ini menjadi pembawa berbagai penyakit berbahaya.
BACA JUGA:Nyawa Bisa Melayang Gara-gara Tikus Bersarang di Rumah! Usir dengan Cara Mudah Ini…
Tikus ini juga bisa menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan bagi para petani dengan merusak tanaman seperti padi.
Dengan kebiasaan hidupnya yang adaptif dan kemampuan reproduksinya yang tinggi, maka membuat tikus wirok sulit untuk diberantas.
Tikus wirok bisa bersembunyi di berbagai tempat, mulai dari semak-semak hingga tempat sampah.
Selain itu, Tikus wirok memiliki kemampuan untuk bertahan hidup di lingkungan yang kurang bersih.
BACA JUGA:Awas! Tikus Tularkan Penyakit Berbahaya, Berikut 5 Cara Mengatasinya
Adapun upaya pengendalian populasi tikus wirok sering kali melibatkan kombinasi metode.
Hal ini termasuk penggunaan umpan racun, perangkap dan peningkatan kebersihan lingkungan untuk mengurangi tempat persembunyian tikus ini.
Namun demikian, efektivitas metode ini sering kali terbatas dan diperlukan pendekatan yang lebih holistik untuk mengatasi masalah ini secara berkelanjutan.