Ketahanan Pangan Jadi Prioritas Utama

Selasa 24 Oct 2023 - 23:43 WIB
Reporter : Admin
Editor : Admin

KORANRB.ID - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menegaskan, ketahanan pangan merupakan  prioritas  utama pemerintah.  Untuk  itu,  pemerintah  berusaha  sekuat  tenaga  agar Indonesia  dapat  melakukan  swasembada  pangan. 

Hal  ini  dapat  tercapai  dengan  mendorong peningkatan produktivitas pangan serta mengendalikan dan menjaga stabilitas harga pangan. Penegasan ini disampaikan Mendag Zulkifli Hasan saat memberikan pengarahan pada Rapat Kerja Nasional   2023   Perkumpulan   Penggilingan   Padi   dan   Pengusaha   Beras   Indonesia   (Perpadi)  di Surakarta, Jawa Tengah, Selasa (24/10).

Rakernas dengan tema, Revitalisasi Penggilingan Padi dan  Stabilisasi  Harga  Beras  Mendukung  Kemandirian  Pangan,  ini  dihadiri  Ketua  Umum  Perpadi Sutarto  Alimoeso.  Turut  mendampingi  Mendag  Zulkifli  Hasan,  Sekretaris  Jenderal  Kemendag Suhanto dan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Isy Karim. 

BACA JUGA:Segera Tunjuk Plt Kalak BPBD, Pejabat Lama Jadi Tsk Korupsi

"Ketahanan  pangan  merupakan  prioritas  utama    pemerintah.  Agar  Indonesia  bisa  swasembada pangan, diperlukan proses yang panjang. Pemerintah harus hadir untuk mendukung produktivitas petani  dengan  menyediakan  peralatan,  bibit,  pupuk,  serta  irigasi.  Di  sisi  lain,  pemerintah  hadir dengan  mengendalikan  stabilitas  harga  pangan  untuk  melindungi  kesejahteraan  petani  dan menjaga daya beli masyarakat," ungkap Mendag.

Mendag memaparkan, dunia saat ini sedang menghadapi situasi yang tidak mudah. Pertama, situasi politik global dipicu perang Rusia-Ukraina yang diperparah dengan kondisi di Gaza. 

"Dampaknya luar biasa terhadap harga pangan, bukan hanya naik, tapi meroket. Selain itu, negara-negara menahan stok dan tidak melakukan ekspor pangan," jelasnya.

BACA JUGA:Gudang Sekolah Terdampak Banjir Selesai Dibangun

Kedua,  lanjut  Mendag,  adanya  perubahan  iklim,  El  Nino  yang  berakibat  sebagian besar  Indonesia  belum  hujan.  Secara  psikologis  ini  mempengaruhi  harga  beras  dan  harga  barang pokok lainnya. 

"Bukan hanya kita tapi seluruh dunia. Akibat ini semua, terjadi kenaikan harga energi, menguatnya nilai tukar dollar Amerika Serikat, dan melemahnya rupiah menaikkan harga-harga pangan. Untuk itu, perlu kebersamaan, perlu langkah nyata," terang Mendag.

Mendag  berharap   Rakernas   Perpadi   bisa   memberikan   rekomendasi   kepada pemerintah  mengenai  apa  yang  harus  dilakukan  dalam  menghadapi  situasi  yang  tidak  mudah sekarang ini.

BACA JUGA:PSI Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Kaesang Beri Beri Alasannya

"Mudah-mudahan beberapa waktu lagi, Indonesia bisa lebih baik. Saya akan lapor kepada Presiden agar penggilingan padi diperkuat. Saya ingin sekuat tenaga agar penggilingan padi dan petani bisa maju dan berkembang," tutup Mendag.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, dari 25 jenis bahan makanan, beras merupakan salah satu bahan  makanan  yang  paling  banyak  dikonsumsi  masyarakat.  Komoditas  ini  memiliki  kontribusi paling  besar  terhadap  inflasi  bahan  makanan (volatile  food) yaitu  sebesar  3,33  persen  sehingga fluktuasi harganya dapat memengaruhi target inflasi nasional.

Saat  ini,  rata-rata  harga  beras  nasional,  baik  medium  maupun  premium  cenderung  mengalami kenaikan.   Mengantisipasi   hal   ini,   Pemerintah   telah   melakukan   beberapa   langkah.   Pertama, penyaluran bantuan pangan beras sebesar 640 ribu ton dalam tiga bulan kepada 21,3 juta Keluarga Penerima  Manfaat  (KPM). 

Kategori :