KORANRB.ID – Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bengkulu menyosialisasikan bahaya narkoba di MAN 2 Kota Bengkulu. Sosialisasi ini dikemas dalam “”, digelar selama dua hari mulai dari 6 sampai 7 Desember di Aula MAN 2 Kota Bengkulu.
Kegiatan sosialisasi tersebut diikuti tidak lebih 300 pelajar, bertujuan mengajak para pelajar MAN 2 Kota Bengkulu, untuk hidup sehat, serta menjauhi segala bentuk penyalahgunaan narkoba. Bahkan waspada terhadap penyalahgunaan psikotropika di kalangan remaja. Ditambah adanya pemberian informasi tentang rehabilitasi bagi pecandu narkoba.
BACA JUGA:KONI Vakum, Pj Walikota Instruksikan Bentuk Pengurus Baru
Ketua PKC PMII Bengkulu Lubis, SH, MH menyampaikan kata sambutan. Ia menyebutkan bahwa PKC PMII Bengkulu memiliki program terkait dengan sosialisasi bahaya narkoba.
“Kita tahu saudara-saudaraku sekalian bahwa yang namanya narkoba dan obat terlarang harus kita jauhi. Karena narkoba itu dapat merusak generasi harapan bangsa kedepan”, kata Lubis
Ia mengatakan jika generasi muda rusak maka akan merusak tatanan negara.
BACA JUGA:Harga Gabah Naik, Petani Rugi Biaya Produksi
“Generasi muda ini lah yang akan mengisi roda perjalanan bangsa ini kedepan,” kata Lubis.
Sementara Kadispora Provinsi Bengkulu, Ika Joni Ikhwan, SE, MM mengapresiasi terlaksananya kegiatan sosialisasi, hal tersebut tidak terlepas lantaran adanya kerjasama serta koordinasi antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu dengan Dispora dan PKC PMII Bengkulu.
BACA JUGA:Cegah DBD Musim Hujan, TNI Gelar Aksi Bersih Pasar
Joni mengatakan, sasaran kegiatan sosialisasi tersebut untuk mencegah penyalahgunaan narkoba dikalangan anak muda. “Sebuah aksi yang dilakukan oleh anak-anak muda untuk meningkatkan kapasitas anak muda dalam menyongsong masa depan bangsa sesuai dengan cita-cita bangsa menjadikan Indonesia Emas di tahun 2025 yang akan mendatang,” sebut Ika Joni.
Memandang Indonesia masa depan, dengan berpacu pada karakter generasi muda pada saat ini. Tentunya harapan bangsa Indonesia di masa depan adalah Indonesia Emas. Untuk mencapai hal itu banyak tantangan yang harus dihadapi, baik ancaman dari luar, termasuk bahaya narkoba.
BACA JUGA: Peringati Hari Disabilitas Internasional, Gubernur Tekankan Peluang Kerja Bagi Disabilitas
“Jiwa nasionalisme menurun dikarenakan banyak faktor yang mempengaruhi seperti kemajuan teknologi, masuknya budaya asing bahkan penyalahgunaan narkoba dan obat-obatan terlarang,” sampai Joni.
Pada sosialisasi turut mengundang pemateri dari Anggota DPRD Provinsi Bengkulu H. Zainal dengan materi mengenai pemuda sehat dan sukses tanpa narkoba, Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bengkulu, Julia Dwi Putri, Spsi mengenai Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat, Direktorat Narkoba Polda Bengkulu diwakili AKP. Alfian mengenai hidup sehat tanpa narkoba di lingkungan pendidikan, Rumah Sakit Jiwa dan Ketergantungan Obat (RSKJO) Bengkulu, Tri Haryanto mengenai dampak narkoba terhadap kesehatan dan Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Bengkulu, Bagus Endriyanto mengenai pentingnya nilai-nilaiagama ciptakan siswa berprestasi tanpa narkoba.