Kebakaran ini tidak hanya menghancurkan sebagian besar kota, namun juga memicu penganiayaan terhadap orang-orang Kristen yang dituduh sebagai penyebabnya.
Kaisar Nero, yang dikenal dengan sifat tiran dan kejam, menggunakan kesempatan ini untuk mengalihkan perhatian publik dari kegagalannya dalam mengelola kota dan untuk memperkuat posisinya.
BACA JUGA:Menilik 5 Fakta Kota Makkah, Gudangnya Sejarah dan Peristiwa Islam
Orang-orang Kristen, yang pada saat itu masih merupakan kelompok minoritas dan sering kali dicurigai, menjadi kambing hitam.
Mereka mengalami berbagai bentuk penyiksaan dan eksekusi yang brutal, termasuk dibakar hidup-hidup, disalib dan diumpankan kepada binatang buas di arena.
Santo Petrus, salah satu tokoh penting dalam kekristenan dan murid Yesus, adalah salah satu yang menjadi korban dalam penganiayaan tersebut.
Pilihannya untuk disalib terbalik mencerminkan kerendahan hati dan rasa tidak layak yang ia rasakan dibandingkan dengan pengorbanan Yesus.
BACA JUGA:Menilik 5 Fakta Kota Makkah, Gudangnya Sejarah dan Peristiwa Islam
Peristiwa tersebut menjadi simbol dari penganiayaan yang dialami oleh orang-orang Kristen pada masa itu.
Selain itu, menandai awal dari banyak tantangan yang akan dihadapi oleh komunitas Kristen di seluruh Kekaisaran Romawi.
Kebakaran dan penganiayaan ini juga berkontribusi pada perkembangan awal doktrin Kristen dan penguatan identitas komunitas Kristen di tengah penindasan.
5. Pemakaman dan Hari Santo Petrus
BACA JUGA:Ngeri! Berikut 4 Eksperimen Sains Paling Kelam dan Kontroversial Sepanjang Sejarah
Santo Petrus merupakan salah satu tokoh paling penting dalam sejarah agama Katolik.
Sebagai salah satu murid Yesus, ia dianggap sebagai pemimpin pertama Gereja Kristen dan sering disebut sebagai "batu" di mana gereja dibangun.
Setelah kematiannya, makamnya di Bukit Vatikan menjadi tempat suci bagi umat Katolik.