Hal ini terjadi karena upaya pelestarian secara alami, yakni melalui pewarisan secara turun-temurun semakin terbatas, bahwa mereka yang belajar seni ini umumnya sudah berkeluarga.
Peran pemerintah juga diperlukan dalam upaya kodifikasi syair-syair dan lagu jawab (radat) Sarafal anam, dan pembinaan terhadap grup-grup Sarafal Anam yang telah ada.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkulu Tengah (Benteng, memastikan akan melestarikan kesenian sarafal anam tersebut. Hal ini disampaikan langsung oleh, Sekretaris Daerah (Sekda) Benteng, Drs. Rachmat Riyanto, ST, M.AP mengungkapkan, jika Pemkab Benteng ingin sarafal anam kesenian tradisional milik Kabupaten Benteng terus berjaya dan dilestarikan kedepannya.
BACA JUGA:Suku Bugis, Karya Sastra Terpanjang di Dunia, Dikenal Taat Beribadah dan Tradisi Merantau
Pemkab Benteng pada saat sangat khawatir kalau sarafal anam ini akan punah mengingat para pemain atau pelaku sarafal anam pada saat ini usianya sudah 30 tahun keatas. Pemkab Benteng ingin pemuda-pemudi Kabupaten Benteng bisa terjun dan melestarikan sarafal anam tersebut kedepannya.
"Kita berharap sekali yang memainkan sarafal anam ini pemuda-pemudi Benteng atau yang berusia 30 tahun ke bawah. Bisa dikatakan kita ingin adanya regenerasi terhadap pemain dan pelaku sarafal anam ini," ungkapnya
Ia juga meminta kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk memikirkan betul terkait pelestarian sarafal anam di Kabupaten Benteng ini. “Salah satu pelestarian yang kita lakukan adalah, apabila ada acara besar maupun ada kunjungan tamu negara, pasti sarafal anam akan dilibatkan dan harus ditampilkan,” Pungkasnya.
BACA JUGA:Melihat Suku Laut, Salah Satu Suku Asli di Kepulauan Riau hingga Tradisi Uniknya
Sementara itu, Kabid Kebudayaan, M. Yudi, SE membenarkan jika pada saat ini pihaknya sedang mengencarkan pelestarian satafal anam di Kabupaten Benteng. Berbagai cara dilakukan agar sarafal anam di Kabupaten Benteng ini tidak punah dan selalu hadir disetiap acara maupun kegiatan di Kabupaten Benteng.
"Bahkan beberapa waktu lalu pihaknya sudah menggelar pagelaran kesenian Sarafal Anam di Kabupaten Benteng. Pagelaran sarafal anam ini akan dilaksanakan pada saat momen HUT Kabupaten Benteng yang ke 15 pada bulan Juni mendatang," jelasnya.
Dalam menggelar pagelaran sarafal anam ini, pihaknya akan melibatkan kelompok sarafal anam disetiap Kecamatan yang ada di Kabupaten Benteng. Pihaknya berharap setiap Kecamatan nanti bisa mengirimkan satu perwakilan kelompok sarafal anam untuk mensukseskan pagelaran ini. Selain itu pihaknya juga akan mengadakan perlombaan tari pada saat momen HUT Kabupaten Benteng nanti.
BACA JUGA:Melihat Suku Laut, Salah Satu Suku Asli di Kepulauan Riau hingga Tradisi Uniknya
"Dengan adanya kegiatan pagelaran kesenian tradisional, kami berharap generasi mudah termotivasi dan ingin belajar. Sebab sudah menjadi tugas kita untuk menjaga budaya dan kegiatan tradisional untuk tetap terjaga dan tidak punah," ujarnya
Kemudian kedepan pihaknya juga sudah merencanakan terkait prlaksanaan pagelaran sarafal anam yang akan dilaksanakan rutin setiap tahun. Semua ini dilakukan agar kesenian tradisional milik Kabupaten Benteng ini tidak punah. "Tentu kami sangat antusias kegiatan ini akan dilaksanakan rutin setiap tahunnya dengan pelaksanaan hingga tingkat Kabupaten," Demikian Yudi. (jee)