KOTA MANNA, KORANRB.ID - Kawasan wisata Pasar Bawah yang menjadi andalan Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) sulit berkembang. Hingga tahun 2024 ini belum ada geberakan yang dilakukan Pemkab BS dan investor yang masuk untuk berkerjasama.
Objek wisata Pasar Bawah di Pasar Manna belum mampu menarik perhatian wisatawan skala besar. Sebab hingga saat ini kondisi Pasar Bawah belum banyak berubah bahkan masih menyisahkan bangunan yang rusak.
Dua periode kepemimpinan Bupati BS Gusnan Mulyadi belum mampu mengubah Pasar Bawah menjadi tujuan wisatawan luar daerah. Saat ini wajah Pasar Bawah tidak banyak berubah. Mulai dari bangunan, tempat bermain, hingga pondok-pondok penjual makanan.
BACA JUGA:12 KPPS Kader Parpol Dipecat
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten BS, Rendra Febrianto mengatakan, masalah Pasar Bawah yang paling utama adalah lokasi Pasar Bawah belum sepenuhnya menjadi objek wisata.
Menurut Rendra, objek wisata Pasar Bawah masih dihuni oleh penduduk nelayan Pasar Bawah. Banyak bangunan permanen yang berdiri. Padahal Pemkab BS telah menyediakan lokasi khusus bagi para nelayan seperti di perumahan nelayan di Ketaping dan perumahan nelayan di Desa Tanggo Raso.
Hanya saja saat ini nelayan masih bersih kukuh untuk tetap tinggal di kompleks Pasar Bawah. “Anggaran tentunya tidak sedikit untuk mengubah Pasar Bawah, lalu bangunan rusak masih banyak dan itu bukan milik Dispar. Sebenarnya masterplan Pasar Bawah sudah ada,” terang Rendra saat ditemui RB.
BACA JUGA: Curup Diusulkan jadi Kota Madya
Terhadap minimnya investor yang masuk ke BS, Rendra mengaku Pasar Bawah bukan tujuan utama wisatawan. Oleh karena itu beberapa investor yang telah melirik Pasar Bawah tidak jadi.
Selain itu, lanjut Rendra, Pemkab BS harus berani berkerjasama dengan pihak ketiga. Hanya saja kerjasama dengan pihak ketiga tentunya tidak membutuhkan waktu yang singkat. Bahkan bisa berpuluh-puluh tahun agar investor mampu mengelola objek wisata tersebut.
BACA JUGA:Jokowi Ikut Kritik Debat, Anggap Kurang Substantif
Sebagai solusi yang akan dilakukan oleh Dinas Pariwisata, Rendra mengungkapkan, tahun 2024 ini ada Rencana Induk Pembangunan kepariwisataan daerah (Riparrda).
Dengan Riparrda ini nanti diharapkan ada dana masuk ke BS tahun 2025. “Tahun 2024 ini ada Riparrda untuk dapat DAK Tematik tahun 2025. Dan Pasar Bawah diharapkan jadi kawasan strategis prioritas,” tutur Rendra.(tek)