1. Gemar berjalan kaki
Suku ini dalam melakukan perjalanan gemar berjalan dengan kaki telanjang, dalam artian tidak menggunakan alas kaki.
Selain itu mereka juga tidak menggunakan kendaraan dalam bepergian, hal ini selaras dengan prinsip suku ini, yaitu untuk menjaga keselarasan dengan alam.
BACA JUGA:Menilik 10 Suku di Pulau Sulawesi, Salah Satunya Suku Buton, Begini Sejarah dan Adat Uniknya
2. Sistem kekerabatan berdasarkan wilayah
Kekerabatan suku ini menitikberatkan kepada wilayah tempat tinggal. Dalam hubungan kekerabatan ini biosa dilihat dari tiga sisi, yaitu kampung Tangtu, Kampung Penamping serta Kampung Pajaroan.
Dalam hal tersebut, dimana penduduk wilayah Kanekes Baduy adalah satu kerabat yang berasal dari satu nenek moyang.
BACA JUGA:Menilik 5 Suku Asli Di Kepulauan Riau, Salah Satunya Suku Hutan, Beserta Keunikan Adat Istiadatnya
Yang membedakan dari hal tersebut adalah generasi muda dan dan tua, yang dianggap tertua adalah orang Cikeusik, menengah adalah Cikertawan serta yang termuda adalah Cibeo.
3. Sistem kekerabatan Murujuk nama Ibu
Uniknya Nama anak dalam suku ini mengambil suku kata awal dari nama orang tuanya. Biasanya anak perempuan akan mengambil dari nama ayahnya, sedangkan untuk anak-laki-laki namanya di ambil dari nama ibunya.
BACA JUGA:Melihat Suku Laut, Salah Satu Suku Asli di Kepulauan Riau hingga Tradisi Uniknya
Untuk panggilan orang tua dalam suku ini menggunakan nama anak, misalnya nama anaknya Harun, maka ayah dari anak ini di panggil ayah Harun.
Oleh karena nama panggilan anak ini terus-menerus digunakan untuk memenggil nama orang tuanya, tidak jarang banyak orang tuanya yang lupa akan nama asli dirinya.(**)