KORANRB.ID-KABAR DUKA datang dari Jayapura, Papua. Peraih 3 mendali Olimpiade berpulang kerena penyakit epilepsi. Lisa Raema Rumbewas, cukup dikenal public tanah air sebagai atlet putri Indonesia pertama kali dari cabang olahraga (cabor) angkat besi meraih medali di Olimpiade tepatnya di Sidney, Australia tahun 2000.
Sang legenda yang dianggap sebagai pembuka kran penyumbang mendali cabor angkat besi rutin setiap Olimpiade. Peraih tiga keping medali di Olimpiade itu mengembuskan napas terakhi di Rumah Sakit Umum Daerah Jayapura, Minggu (14/1).
Sampai saat ini, rekor atlet putri Indonesia terbanyak menyabet medali di Olimpiade belum terpecahkan, masih miliknya Lisa. Dia mendapat medali perak di Olimpiade Sydney 2000 dan Athena 2004. Sedangkan satu perunggu didapat di Beijing 2008.
Medali perak yang diraihnya cukup unik. Tercatat, di dua edisi Olimpiade, Lisa berhasil meng-upgrade medali lantaran sang rival terbukti melakukan doping.
BACA JUGA: Bentrok Penonton Grasstrack Escobar IV, Aparat Sampai Acungkan Senjata ke Atas
Pertama di edisi Sydney yang baru mempertandingkan angkat besi kelas putri. Saat itu, Lisa berada di posisi ketiga. Namun, lifter Bulgaria Izabela Dragneva yang berada di posisi kedua terbukti positif doping. Alhasil, Lisa pun berhak atas perak tersebut.
foto: Jawa Pos/Rakyat Bengkulu SABET PERAK: Lisa di Olimpiade Sidney tahun 2000--
Hal yang sama terjadi di edisi Beijing. Di Negeri Tirai Bambu, Lisa menempati peringkat keempat. Namun, uji sampel doping 2008 yang dilakukan tahun 2016 menyatakan hasil Natassia Novikava (Belarus) yang mendapat medali perunggu adalah positif. Alhasil, medali tersebut jatuh ke tangan Lisa.
Penyerahan medali secara seremonial diberikan oleh senior Komite Olimpiade Internasional Rita Subowo dan Erick Thohir selaku ketua NOC periode 2015–2019.
’’Hingga saat ini, Lisa adalah satu-satunya atlet putri yang memiliki tiga medali di Olimpiade. Apa yang dia lakukan semoga menjadi inspirasi bagi atlet-atlet muda kita untuk mencapai prestasi tertinggi di kancah dunia,’’ kata Raja Sapta Oktohari, ketua NOC Indonesia sebagaimana dikutip Jawa Pos.
BACA JUGA: Pengumuman! Jalan Lintas Liku 9 Benteng Kembali Ditutup, Ini Jalan Alternatif ke Kepahiang
’’Kepergiannya adalah kehilangan besar bagi dunia olahraga. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi masa sulit ini,” imbuhnya.
Epilepsi sang lifter kelahiran 10 September 1980 itu sempat kambuh pada 6 Januari 2024. Dia terjatuh dan sempat tidak sadarkan diri, sehingga harus dibawa ke Rumah Sakit Provita, Jayapura.
’’Kebetulan saat itu obatnya habis, ketika kambuh di malam hari dia di kamar,’’ kata Ida Aldamina Korwa, ibu Lisa, dalam keterangan resminya.
BACA JUGA: Polres Pulbaket Asap PT KSM