Rohidin mengatakan, tinggal menunggu keseriusan pihak investor terhadap pembangunan RS tersebut.
"Untuk rumah sakit, lahannya sudah tersedia. Namun kami masih melihat sejauh mana keseriusan pihak investor," tutupnya.
Sementara itu, Tahun 2024 mendatang target investasi secara nasional yakni Rp 1.650 triliun.
Jauh lebih besar dari tahun 2023 yang hanya Rp 1.450 triliun.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Bengkulu, Supran, SH, MH, menuturkan, untuk mencapai target investasi di 2024 yang akan dilakukan tidak harus baru.
Namun, juga akan melakukan pengembangan investasi yang ada.
Termasuk dalam pengembangan pihak usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar tidak stuck atau terjebak di posisi saat ini.
"Mungkin awalnya Rp 1 miliar, lalu tahun ini ada lagi tambahannya. Sehingga ada penambahan terus. Di samping kita harap goethermal yang ada di Hululais Lebong itu bisa bergerak sehingga bisa langsung ada kolaborasi dengan PLN dan pengembangan investasi lainnya," jelas Supran.
Ditambahkannya, untuk menjalankan investasi itu tidak langsung menguntungkan melainkan ada yang masih dikaji dulu.
Seperti diketahui, yang sudah dilirik oleh Investor Korea beberapa waktu lalu maupun pembangunan Rumah Sakit internasional.
"Harapan kita bisa direalisasikan. Karena kita butuh investor itu," ujarnya.
Dari sisi investor, dijelaskan Supran juga memerlukan kenyamanan dan keuntungan.
Sementara itu masing-masing daerah juga berlomba untuk menarik investor tersebut.
Maka dari itu pihaknya akan membuka karpet merah untuk seluruh investor yang berminat untuk melakukan investasi di Bengkulu.
"Maka dari sisi perizinan lebih dipermudah dan dikembangkan sesuai aturan. Lalu kepastian hukumnya, dan lain-lain," tutupnya.