KORANRB.ID – Aksi saling balas komentar pedas antara Tim Kemenangan Daerah (TKD) Anies - Muhaimin (AMIN) dan Tim Pemenangan Daerah (TKD) Prabowo – Gibran makin memanas.
TKD Prabowo – Gibran, Dedi Ruskam mengatakan terkait proses dugaan pelanggaran kampanye Capres Prabowo Subianto di Balai Buntar Bengkulu pada 11 Januari 2024 lalu, menurutnya biarlah itu menjadi wewenang Bawaslu Kota Bengkulu.
TKD Prabowo-Gibran minta TKD AMIN jangan terlalu ikut campur terkait proses yang tengah dilakukan pihak Bawaslu Kota Bengkulu.
“Biarlah itu menjadi tugas Bawaslu Kota Bengkulu saja. Mereka (TPD AMIN, red) jangan terlalu ikut dalam campurlah,” ucap Dedi.
BACA JUGA:Makin Panas, TKD AMIN versus TPD Prabowo-Gibran Saling
BACA JUGA:AMIN Kampanye di Tegal, Prabowo Tekankan Ketahanan Pangan, Ganjar Janji Kembangkan Pulau Terpencil
Dedi menjelaskan ulang bahwa adanya dua dugaan kampanye Prabowo yaitu adanya anak – anak yang datang saat kampanye itupun mungkin karena diajak oleh orang tuanya.
Serta adanya ASN yang datang ke kampanye itupun bukan ajakan dari TKD Prabowo – Gibran.
“Atas dua dugaan tersebut, ada anak – anak itu karena diajak orang tuanya, kemudian ASN ada yang datang, itu murni kami tidak undang tapi mereka datang sendiri,” singkat Dedi.
Dedi Ruskam menilai komentar yang dilayangkan TPD AMIN akibat kegusaran. Adapun maksud kegusaran tersebut, Dedi menilai karena dukungan terus mengalir pada Prabowo – Gibran.
BACA JUGA:TKD Prabowo-Gibran Balas Pernyataan TKD AMIN
BACA JUGA:TKD AMIN Sebut Lambat Tangani Dugaan Pelanggaran Kampanye Prabowo, Ini Klarfikasi Bawaslu
Sehingga membuat TKD AMIN terus berkomentar tentang dugaan pelanggaran kampanye Prabowo.
“Mereka gusar karena poling atau dukungan terhadap Prabowo – Gibran semakin banyak, mungkin itu,” sebut Dedi.
Sementara itu, Wakil ketua PH TKD AMIN Provinsi Bengkulu, Sopian Siregar SH, M.Kn menyebutkan bahwa kritikan atas proses penanganan pelanggaran kampanye Prabowo bukanlah sebuah kegusaran takut kalah.