Nantinya, sebagian dari dana hibah inilah yang akan dihibahkan kepada masjid pada saat Safari Ramadan.
Sementara, di 2023 lalu, hibah rumah ibadah mencapai angka Rp26 miliar.
Dan dari total pagu anggaran tersebut telah terealisasikan mencapai 98,4 persen. Artinya hanya 1,6 persen saja yang tidak terserap.
"Tahun lalu ada Rp26 miliar yang diamanahkan dalam Daftar Pelaksana Anggaran (DPA) kita.
Dari evaluasi yang dilakukan, alhamdulillah terealisasi mencapai angka 98,4 persen.
Kurang lebih ada 1,6 persen yang tidak terserap," ujar Syarifuddin.
Berkuarang drastisnya anggaran dana hibah keagaan tersebut bukan tanpa sebab, hal tersebut lantaran anggaran yang dialokasikan dalam APBD tahun ini lebih difokuskan untuk hibah pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 yang mencapai angka ratusan miliar.
"Tahun ini karena banyak anggaran kita yang terpakai untuk Pemilu, sehingga hibah kita turun, mungkin tidak sampai setengahnya," imbu Syarifuddin.
Dalam hal pemanfaatan dana hibah keagamaan, ditambahkan Syarifuddin, pada tahun lalu (2023, red) dana hibah ini banyak digunakan untuk melakukan renovasi terhadap rumah ibadah seperti masjid, gereja, pura dan lainnya.
"Dalam pengelolaan kami, hibah ini banyak diajukan untuk rehab masjid, untuk rumah-rumah ibadah agama nasrani, hindu dan lainnya," tutupnya.