Rinitis atau Sinusitis: Peradangan pada rongga hidung atau sinus dapat menyebabkan aliran lendir ke tenggorokan.
Refluks Asam Lambung: Asam lambung yang naik ke kerongkongan bisa menyebabkan iritasi dan batuk basah.
Bronkiektasis: Perluasan permanen saluran bronkial yang dapat menyebabkan akumulasi lendir.
Infeksi Paru-Paru Kronis (COPD): Penyakit paru obstruktif kronis, seperti bronkitis kronis atau emfisema.
Alergi: Respon tubuh terhadap alergen tertentu dapat menyebabkan produksi lendir dan batuk basah.
Edema Paru: Akumulasi cairan di paru-paru bisa memicu batuk basah.
Jika batuk basah berlangsung lebih dari beberapa minggu atau disertai dengan gejala yang mengkhawatirkan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis yang tepat dan penanganan yang sesuai.
BACA JUGA:Ketiak Bau Jangan Dianggap Remeh, 6 Cara yang Harus Dilakukan
3. Batuk Rejan (Paroxysmal Cough)
Batuk rejan terjadi secara tiba-tiba dan intens, seringkali disertai suara mengi atau kesulitan bernapas.
Ini dapat disebabkan oleh kondisi seperti asma atau bronkitis.
Berkonsultasilah dengan dokter untuk diagnosis yang akurat dan pengobatan yang sesuai.
Batuk rejan atau paroxysmal cough biasanya terkait dengan kondisi tertentu yang menyebabkan serangan batuk yang tiba-tiba dan intens.
Beberapa penyebab umum batuk rejan meliputi:
Pertusis (Batuk Rejan): Penyakit batuk rejan disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis.
BACA JUGA:4 Ciri Orang Memelihara Tuyul, Kamu Pernah Lihat Orang Lakukan Ini?