Kisah ini menggambarkan bagaimana Allah menghukum kaum Sodom dan Gomora karena tingkat kejahatan dan kefasikan mereka yang tinggi.
BACA JUGA:57 Kata Motivasi Puasa Ramadan, Kuy Simpan di Smarphone Kamu!
BACA JUGA:Mitos Bendungan Kokoh Karena Tumbal Manusia, Berikut Kisahnya
Karena tingkat kefasikan dan kejahatan yang tinggi, Allah memutuskan untuk menghancurkan kedua kota tersebut.
Nabi Luth AS dan keluarganya diberi perintah untuk meninggalkan kota sebelum hukuman turun.
Hukuman itu datang dalam bentuk hujan belerang dan api yang menghancurkan Sodom dan Gomora sampai ke dasar tanah.
Kisah ini sering kali dijadikan sebagai peringatan akan konsekuensi dari perilaku amoral dan kefasikan yang melampaui batas.
BACA JUGA:Antisipasi Harga Sembako Meroket Jelang Ramadan, Gelar Operasi Pasar
BACA JUGA:Misteri Hantu Mak Sumay, Mitos Legenda dari Provinsi Bengkulu, Ini Tempat Kesukaannya
Ini juga menggambarkan bahwa Allah adil dalam memberikan hukuman kepada mereka yang melakukan kejahatan dan melanggar kebenaran-Nya.
Namun, penting untuk diingat bahwa interpretasi cerita ini dapat berbeda-beda tergantung pada konteks budaya, agama dan sudut pandang teologis individu atau kelompok.
BACA JUGA:Jelang Ramadan, Stok Bahan Kebutuhan Pokok Dipastikan Tersedia
BACA JUGA:Sejarah dan Mitos Benteng Ana di Kabupaten Mukomuko, Dipercaya Ada Terowongan ke Kota Bengkulu
Beberapa mungkin melihatnya secara harfiah, sementara yang lain mungkin memaknainya secara simbolis atau alegoris.
Kisah Nabi Luth AS terdapat dalam Al-Qur’an dan diceritakan sebagai salah satu kisah peringatan bagi manusia.
Nabi Luth AS diutus untuk mengajak kaumnya yang terlibat dalam perbuatan LGBT dan maksiat lainnya untuk bertaubat kepada Allah SWT.