BACA JUGA:Jangan Sampai Mutasi PNS di Lebong, jadi Alat Politik Jelang Pilkada
Pilot yang mengalami fatigue bisa jadi karena bekerja sangat berat sehingga kurang tidur atau kualitas tidurnya kurang.
Hal tersebut bisa jadi disebabkan jumlah SDM pilot berkurang.
Mengingat selama pandemi Covid-19, jumlah penerbangan juga berkurang.
“Ada teori namanya swiss cheese theory, di mana dikatakan bahwa satu kejadian itu adalah ujung dari kejadian-kejadian sebelumnya. Jadi, ini juga seperti itu,” katanya.
BACA JUGA:Pasangan Bukan Muhrim Terciduk di Kamar Hotel, 4 Remaja Tenggak Miras
Lalu, ketika jumlah penerbangan sudah bertambah pascapandemi, SDM pilot seharusnya disesuaikan.
”Jadi, memang pilot fatigue itu ada karena mereka sendiri yang tidak disiplin atau ada karena hal lain.
Ini yang harus diteliti lebih lanjut,” tuturnya.
Penyebab-penyebab tersebut harus dicari bersama, baik oleh maskapai maupun pemerintah untuk kemudian diselesaikan.
BACA JUGA:Asyik, Akhir Pekan Ini PNS Nikmati Libur 4 Hari
Bagi pilot, lanjut dia, kalau memang tidak fit seharusnya tidak memaksakan diri untuk terbang.
Pilot bisa melapor ke manajemen walaupun mungkin ada konsekuensinya.
Sehingga tidak akan mengganggu keselamatan penerbangan.
“Pilot tidak boleh ngotot kalau memang tidak fit untuk terbang,” tegasnya.
BACA JUGA:Berbuka Puasa Lezat dan Sepuasnya di Black Rock