Catat Tanggalnya! Hari Tanpa Bayangan, Matahari Tepat di Garis Khatulistiwa

Rabu 20 Mar 2024 - 22:59 WIB
Reporter : Bela Wilianti
Editor : M. Rizki Amanda Lubis

Fenomena tersebut merupakan fenomena normal, dengan begitu tidak perlu ditakuti.

Selain itu, tidak perlu dianggap sebagai fenomena luar biasa. Sebab hingga saat ini, juga belum terjadi suhu yang terlalu ekstrem.

BACA JUGA:Ramadan, Pendonor Darah Menurun 50 Persen

BACA JUGA:7 Anak Jalanan Ditertibkan Satpol PP, Usai Tes HIV, Dipulangkan Dinsos ke Orangtua

"Di tanggal 23 Maret itu, juga dijadikan hari meteorologi dunia," terangnya.

Untuk saat ini, Fajar mengatakan cuaca di Bengkulu cukup cerah dan berawan, seperti pada umumnya. 

Hal tersebut disebabkan karena adanya hujan berhari-hari yang terjadi sebelumnya, sehingga terjadinya tekanan rendah di wilayah selatan yang cukup aktif. 

"Itu yang menyebabkan banyak hujan di wilayah Bengkulu yang terjadi beberapa hari kemarin," tuturnya.

Tekanan rendah di wilayah Provinsi Bengkulu tersebut, hanya terjadi sekitar 2 hingga 3 hari. 

Setelahnya, ia akan menjauh dari Indonesia.  Selanjutnya ia akan menarik masa udara yang ada di Bengkulu ke arah Selatan. 

Namun, diperkirakan kondisi cuaca untuk beberapa hari ini, lebih cenderung cerah berawan.

"Tapi setelah tiga hari ini akan cerah berawan lagi. Seperti cuaca di Bengkulu pada umumnya, yakni hujan pada sore dan malam hari di wilayah pegunungan.

Itu penyebabnya kenapa tiba-tiba panas karena sebelumnya sempat hujan berhari-hari," ucapnya.

Adanya low atau tekanan rendah itu biasanya sering menyebabkan hujan-hujan meningkat di wilayah Provinsi Bengkulu karena posisinya di Samudra Hindia Barat Bengkulu. 

Namun,  dia akan makin jauh ke Australia atau ke Selatan, masa udara tersebut justru akan tertarik lagi. 

"Pantauan kita kalau untuk suhunya masih cukup normal. Rata-rata di 32 dan 33 derajat selsius. Itu masih biasa, belum mencapai yang ekstrem," ucapnya.  

Kategori :